Halaman

Minggu, 23 Oktober 2011

6 Tokoh Dunia yang Jomblo Seumur Hidup


Dalam tulisan sebelumnya, saya pernah membahas bahwa cinta tidak berhubungan lurus dengan kompetensi. Setidaknya hal ini dibuktikan oleh tokoh-tokoh yang akan saya ceritakan berikut ini. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa kehebatan, kesuksesan, dan prestasi yang besar tidak lantas menjamin kita akan ‘berhasil’ juga dalam hal percintaan. 
Berikut ini adalah 6 dari banyak tokoh dunia yang tidak pernah menikah seumur hidupnya. Sebagai catatan, yang saya sebutkan di sini bukan yang tidak menikah karena memiliki orientasi seks sejenis (sehingga dilarang untuk menikah pada masanya), melainkan mereka yang pernah mengalami patah hati yang hebat, ‘tidak laku’, atau yang memang berkomitmen untuk tidak menikah. 

Ludwig van Beethoven (1770-1827)

Orang-orang pada masa sekarang semua menganggap Beethoven sebagai musikus legendaris yang sangat hebat. Seorang yang menderita tuli yang nyaris total (dan semakin parah hingga akhir hayatnya), namun mampu menciptakan banyak karya musik orkestra monumental. Karya-karyanya antara lain ‘Symphony no.9’ (yang katanya dijiplak oleh lagu dangdut kita, ‘sms’), ‘Symphony no.7’, ‘Fur Elise’, ‘Moonlight Sonata', dsb. 
Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kisah cintanya tidaklah seindah musik-musiknya. Komponis berkebangsaan Jerman ini berkali-kali mengalami patah hati, yang membuatnya begitu tertekan oleh cinta, hingga akhirnya dia meninggal dalam keadaan miskin dan sendiri. Miris dan tragis.
Tidak kurang dari 8 orang wanita pernah coba didekati oleh Beethoven, namun semuanya kandas. Kebanyakan karena menolak Beethoven yang waktu itu kondisinya miskin dan tuli, sehingga mereka lebih memilih pria yang lebih mapan. Misalnya seperti Giulietta Guicciardi, muridnya pada tahun 1801. Beethoven bahkan telah menciptakan lagu ‘Moonlight Sonata’ khusus untuknya, namun Giulietta lebih memilih menikah dengan Robert von Gallenbergin yang lebih kaya dari Beethoven. Kemudian Anna Marie Erdody, yang banyak mempengaruhi Beethoven dalam menciptakan lagu, namun akhirnya juga menikah dengan pria lain. Selain itu juga ada Josephine von Brunsvik alias Pepi yang telah begitu dekat dengan Beethoven, namun hubungan mereka akhirnya tidak direstui oleh pihak keluarga Pepi, hingga wanita ini akhirnya juga menikah dengan orang lain...

Coco Chanel (1883-1971)

Cantik, kaya, cerdas, dan terkenal. Pria bodoh mana yang tidak mau menikahi wanita seperti ini. Akan tetapi kenyataannya, seorang fashion designer legendaris Prancis yang dianggap sebagai pionir fashion modern bernama Gabrielle Bonheur ‘Coco’ Chanel, tidak pernah menikah seumur hidupnya. Bukan karena dia seorang lesbi atau sejenisnya. Chanel pernah diambil dan dipekerjakan sebagai karyawan toko oleh pengusaha tekstil Etienne Balsan yang kemudian menariknya kepada dunia fashion, namun hubungan mereka tidak pernah berlanjut. Chanel kemudian juga sempat berpacaran dengan teman Balsan, Kapten Arthur Capel, namun sang kapten kemudian justru menikah dengan wanita lain dari Inggris. Meski tidak pernah menikah, Chanel digosipkan pernah berkencan dengan banyak pria, termasuk Duke of Westminster dari Inggris. Chanel konon hampir dilamar oleh sang pangeran, namun dia menolak dengan alasan, “There have been several Duchesses of Westminster, but There is only one Chanel,” 

James Buchanan (1791-1868)
Satu-satunya presiden A.S yang tidak pernah menikah dalam hidupnya. Sempat diisukan homoseksual karena sempat tinggal bersama dengan sahabatnya, William Rufus King. Namun, semua spekulasi itu terbantahkan oleh lamaran resminya pada Mrs.Francis Preston Blair. Sayang, lagi-lagi kisah kasih tak sampai.  Selain Blair, pemimpin ke-15 negeri Paman Sam ini juga diketahui pernah dekat dengan Mary K.Snyder, namun juga tak berujung kepada pernikahan. 

Ratu Elizabeth I (1533-1603)

Ya, dia adalah Ratu dari Kerajaan Inggris dan Irlandia semenjak 17 November 1558 hingga 24 Maret 1603, dia adalah nenek moyang dari Pangeran Charles dan Pangeran William yang pesta pernikahannya kita saksikan begitu megah dan heboh, dan dia tidak pernah menikah seumur hidupnya. Keperawanan hingga wafat ini membuat Ratu Elizabeth I dijuluki sebagai the Virgin Queen, dan virginitasnya ini begitu diagungkan oleh rakyat Britania Raya hingga terkadang menyebutnya sebagai Dewi alias bukan manusia biasa. Ratu Elizabeth I pernah berujar, “Jika saya mengikuti kecenderungan alamiah saya, saya lebih memilih menjadi pengemis-single daripada ratu-menikah.” Selain pernyataan itu, Ratu Elizabeth I juga pernah berpidato :
“I will never break the word of a prince spoken in public place, for my honour's sake. And therefore I say again, I will marry as soon as I can conveniently, if God take not him away with whom I mind to marry, or myself, or else some other great let happen.”
Elizabeth I diketahui memiliki cinta sejati pada diri seorang Lord Robert Dudley, yang adalah teman masa kecilnya. Elizabeth I bahkan setia menunggu sekalipun hingga istri dari Dudley, Amy Dudley meninggal dunia. Akan tetapi, begitu Amy tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, Dudley tetap tak dapat menikahi sang Ratu, karena beberapa senior konservatif kerajaan tetap tak mengizinkan pernikahan tersebut. Bagaimanapun, Elizabeth I tetap merindukan cinta dari Dudley, bahkan dia memberikan gelar kehormatan Earl of Leicester pada Dudley pada tahun 1564. Sayang, Dudley kemudian menikah lagi dengan wanita lain pada tahun 1578. Hal ini membuat sang Ratu begitu dendam dan benci pada istri baru Dudley. Hingga akhir hayatnya, Elizabeth I tak pernah mencintai pria lain selain Dudley, dan surat-surat dari sang Lord ditemukan sebagai barang-barang simpanan pribadi Ratu yang paling disayangnya. 

Hans Christian Andersen (1805-1875)

Raja Dongeng kebanggaan rakyat Denmark. Karya-karya tulisnya seperti ‘Little Mermaid’, ‘Itik yang Buruk Rupa’, ‘Gadis Penjual Korek Api’, dsb. begitu fenomenal dan masih digemari anak-anak di seluruh dunia hingga sekarang. Namun, sebagaimana terefleksikan dalam dongeng-dongengnya yang kebanyakan ‘sad-ending’, kisah percintaannya pun tak pernah bahagia. Andersen yang sejak kecil adalah cowok yang lemah, tidak begitu pandai, dan sering dianggap aneh, mungkin membuatnya sulit untuk dicintai.
Andersen pernah memiliki cinta monyet masa kecil bernama Riborg Voigt, namun tidak berlanjut. Andersen juga selalu ditolak oleh wanita-wanita yang ditaksirnya, seperti Sophie Orsted dan Louise Collin. Kisah yang paling menonjol adalah bagaimana Andersen begitu mengejar-ngejar seorang penyanyi opera bernama Jenny Lind. Namun, Andersen yang pemalu itu merasa kesulitan mengungkapkan perasaan cintanya pada Lind yang penyanyi tersohor itu. Begitu Lind mengetahui perasaan Andersen melalui sebuah surat, Lind menolaknya secara halus hingga kemudian Andersen mengetahui bahwa Lind akan menikah dengan orang lain. Sejak saat itu, Andersen tak pernah jatuh cinta lagi. 

Maggie Kuhn (1905-1995)

Adalah seorang aktivis sosial Amerika yang terkenal karena mendirikan gerakan ‘Gray Panthers’, yaitu sebuah gerakan yang mengusahakan jaminan sosial bagi orang-orang lansia untuk tetap diperlakukan dan diberi hak-hak yang sama dengan generasi usia lainnya, termasuk hak-hak untuk tetap terlibat dalam kegiatan sosial, dan juga mengkritisi banyak peraturan pemerintah yang tidak memihak kamu lansia. Gerakan ini juga mendukung pemberian tanggung jawab sosial bagi kamu muda, dengan mottonya “Age and Youth in Action”. Tidak begitu jelas apa penyebab Kuhn tidak menikah. Kemungkinan besar adalah alasan ideologi. Salah satu isu yang diangkatnya dalam YWCA (Young Women’s Christian Association) adalah mengenai sulitnya menjadi single dalam masyarakat yang mengharuskan pernikahan sebagai norma sosial. Yang jelas, setiap kali ditanya mengenai alasannya tidak menikah, Kuhn selalu menjawab, “kurang beruntung.” 

4 komentar: