Halaman

Selasa, 30 Oktober 2012

Makna ..........



Makna Idul Adha, makna Sumpah Pemuda, makna Pancasila, makna Idul Fitri, makna hari raya ini, makna hari raya itu, makna ini itu, semua mungkin sudah sering kita pelajari ataupun sekedar kita baca. Dari kelas 3, 2, bahkan mungkin kelas 1 SD pendalaman dan pemaknaan mengenai suatu simbol sudah diajarkan oleh guru-guru di sekolah. Bahkan dulu zamannya Orde Baru ada yang namanya penataran P4. Hanya saja, 1 pertanyaan klise selalu muncul : sudahkah pemaknaan itu kita aplikasikan dalam kehidupan nyata?

Mungkin karena sudah terlalu sering dijejali berbagai definisi seperti itu sejak bangku sekolah, ktia jadi banyak lupa. Atau mungkin memang kita tidak peduli. Atau mungkin memang itu bukan sesuatu yang penting bagi kita? Apapun itu alasannya, kita, manusia, memang seringkali melakukan sesuatu, merayakan sesuatu, tanpa pernah tahu “apa sih sebenarnya yang aku lakukan ini?”

Jadi, pada edisi ini saya tidak akan menulis tentang ‘makna .........’, itu sudah banyak yang membahas. Sama sekali bukan karena saya merasa sudah pintar, justru sebaliknya, saya (dan mungkin juga anda) sendiri merasa sudah banyak membaca-baca hal-hal seperti itu tanpa pernah mampu mengaplikasikannya. Ini serupa dengan seringnya kita membaca buku mengenai kunci-kunci sukses, tapi kita sendiri gak kunjung sukses. Atau misalnya membaca buku ‘agar shalat menjadi khusyu’, tapi shalat kita gak pernah khusyu’. Jangan nyalahin bukunya, apalagi nyalahin yang ngarang buku. Mereka sudah susah-susah menulis buku untuk kita, dengan niat untuk memberi manfaat bagi orang banyak, masa’ mau disalahin juga. Kasihan ah.

Kita ini nih, yang perlu instropeksi. Kok bisa buku itu gak ada dampaknya buat kita? Kok bisa artikel-artikel itu gak ngefek ke hidup kita? Pasti ada yang salah. Di mana letak kesalahannya? Cuma anda sendiri yang tahu. Saya cuma sekedar nyolek anda aja, hehehe.