Halaman

Jumat, 01 Juni 2012

Prediksi Euro 2012


Sebelum saya bercerita ngalor ngidul, yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa yang namanya ‘prediksi’ bagi saya itu beda dengan ‘menjagokan’. Kalau soal menjagokan, saya dari dulu terbiasa menjagokan tim-tim yang tidak banyak diunggulkan orang alias tim-tim gurem. Bagi saya, menjagokan tim-tim kecil itu enak : kalau kalah, ya wajar ; kalau menang, itu kepuasannya luar biasa. Tapi kalau prediksi, sifatnya cenderung lebih objektif dan realistis, dan tidak ada unsur emosional di dalamnya.

Sebelum menuju ke prediksi detail, setidaknya ada dua hal utama yang saya prediksikan bakal terjadi di Euro 2012 kali ini :
1. Spanyol gak bakal juara! Saya yakin 99% untuk itu, dan –kalau gak inget dosa- juga berani bertaruh. Karena, belum pernah ada ceritanya tim yang sehabis juara Dunia dan Eropa berturut, setelah itu juara lagi di piala Dunia atau piala Eropa edisi berikutnya.
2. Fenomena yang terjadi di liga-liga Eropa musim ini, yang tampil sebagai juara adalah mereka yang sudah lama sekali atau belum pernah juara, dan juga tim-tim yang melakukan revans.
Berdasarkan itu, maka ada empat tim yang paling berpeluang juara : Inggris, Portugal, Belanda, Jerman.
Peluang Inggris dan Portugal menjadi lebih besar, mengingat adanya fakta lain yang mendukung berupa siklus juara awal dasawarsa yang selalu memunculkan juara baru : 1964 (Spanyol), 1972 (Jerman Barat), 1984 (Prancis), 1992 (Denmark), 2004 (Yunani).



Oke, sekarang saatnya prediksi secara runtut.
NB : jika anda bakal sering menemui kata ‘biasanya’, ya begitulah cara saya memprediksi J

Grup A
Tim lolos : Polandia dan Rep.Ceska
Faktor tuan rumah akan membantu Polandia lolos dari grup, karena biasanya begitulah tuan rumah yang sebelumnya baru pernah sekali tampil di ajang yang bersangkutan. Contohnya adalah Jepang di PD 2002. Rep.Ceska adalah tim yang paling ‘nggak kelihatan’ (note : ‘gak kelihatan’ berbeda dengan ‘gak diunggulkan’) di grup ini, dan faktor itulah yang akan meloloskan mereka mendampingi Polandia. Rusia adalah tim kuat, tapi bentrok dengan sesama tim kuat Rep.Ceska di partai perdana dan kemudian bertemu tuan rumah Polandia serta Yunani di partai terakhir, bukanlah jadwal yang menguntungkan bagi mereka. Maaf untuk Yunani, keberuntungan tidak datang dua kali, ini bukan 2004.

Grup B
Tim lolos : Portugal dan Belanda
Ingat grup maut grup F di Piala Dunia 2002 ? Hal serupa akan terjadi di grup B ini. Portugal adalah tim yang diunggulkan ketiga di grup ini di bawah Jerman dan Belanda, tapi justru faktor itulah yang akan membuat Ronaldo cs. tampil mengejutkan sebagai juara grup. Hanya salah satu di antara Jerman dan Belanda yang akhirnya akan lolos, dan menurut saya itu adalah Belanda. Kenapa? 1. Jerman adalah tim kedua (setelah Spanyol) yang paling diunggulkan menjadi juara di turnamen ini, dan mereka juga paling diunggulkan di grup maut ini. Biasanya, tim yang memiliki salah satu (catet : salah satu) saja dari dua status itu akan gagal melaju dari fase grup, sedangkan tim Panser memiliki keduanya! Jadi, ya tamatlah sudah; 2. Pada faktanya, Jerman memang seringkali gagal bila dimasukkan ke dalam grup maut seperti ini (contohnya di Euro 2000 dan 2004). Sebaliknya, Belanda seringkali sukses melewati tantangan semacam itu (contohnya di PD 2006 dan Euro 2008); Denmark hanya akan menjadi bulan-bulanan, sebagaimana biasanya nasib tim paling lemah di sebuah grup maut.

Grup C
Tim lolos : Spanyol dan Italia
Untuk sementara, Spanyol masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya di grup C, dan gak perlu dibahas lagi kenapa. Italia yang tampil dengan wajah baru bakal mampu menahan imbang tim matador, tapi tidak cukup untuk menjadi juara grup. Kroasia rasanya sulit untuk mengulang sukses mereka di Euro 2008, karena masih banyak mengandalkan muka-muka lama yang sudah ‘habis’. Sementara Irlandia dengan Trappatoninya saya prediksi bakal berada di peringkat tiga, di antaranya dengan menyulitkan negara asal sang pelatih di pertandingan terakhir.

Grup D
Tim lolos : Inggris dan Prancis
Inggris tidak diunggulkan di Euro kali ini, tapi justru itulah yang akan membuat mereka tampil mengejutkan, diawali dengan menjadi juara grup D. Sementara Prancis dengan pelatih mudanya, Laurent Blanc, bakal meneruskan trend positif tim-tim berbekal pelatih belia dalam beberapa tahun terakhir. Tuan rumah Ukraina tidak seberuntung Polandia karena berada di grup yang relatif lebih berat. Swedia terlalu mengandalkan Ibrahimovic, jadi ucapkan selamat tinggal buat mereka.

Perempatfinal
Polandia vs Belanda
Yang namanya tuan rumah, kalau sudah ‘terlanjur’ lolos dari fase grup, umumnya bakal melangkah minimal satu fase lagi. Tim oranye pun harus melupakan impiannya untuk membalas dendam atas kegagalan di final PD 2010.

Portugal vs Rep.Ceska
Bukan timing-nya bagi Ceska untuk bikin kejutan, dan kedigdayaan Portugal pun masih berlanjut.

Spanyol vs Prancis
Oke, para pecinta sepakbola, siap-siap melihat kejutan besar terjadi di sini. Setelah Di Matteo, kini giliran Blanc yang bakal bikin permainan tiki-taka mati kutu. 2012 adalah anti-klimaks dari era kejayaan Barcelona dan Spanyol.

Inggris vs Italia
Duel klasik yang selalu menjanjikan pertandingan seru, sebagaimana pertemuan antar klub dari kedua negara di liga Champions. Kali ini keberuntungan bakal memihak Inggris, namun skuad muda Italia tetap akan dikenang dengan penampilan gagahnya yang akan lebih berbahaya di ajang selanjutnya.

Semifinal
Polandia vs Prancis
Faktor pengalaman, kualitas skill individu, dan - terutama sekali – kesiapan maju ke final, akan membuat langkah tuan rumah Polandia terhenti di sini. No more surprise.

Portugal vs Inggris
Lagi-lagi duel dua musuh bebuyutan. Dendam kekalahan adu pinalti di Euro 2004 dan PD 2006 akhirnya terbayar di stadion National Warsawa. Jarang sekali ada tim yang lolos dari grup maut akhirnya tampil sebagai juara turnamen. Pun begitu dengan nasib Seleccao kali ini.

Final
Prancis vs Inggris
Juara : Inggris

Kaget? Gak sesuai prediksi banyak orang? Ya, seperti yang saya katakan di awal, inilah yang bakal terjadi di Euro kali ini. Yang menjadi juara adalah mereka yang dalam sejarahnya belum pernah menggondol piala Henry Delaunay ini. Inggris yang tiap Piala Dunia ataupun Piala Eropa selalu dijagokan menjadi juara namun gagal, akhirnya mengakhiri penantian panjangnya justru di saat tidak lagi diunggulkan. Bukan sekali dua kali, tapi fenomena seperti ini sudah sering terjadi di sebuah kompetisi mayor Internasional sepakbola.