Halaman

Sabtu, 29 Oktober 2011

Top 40 Girlband Songs


There are 40 Greatest Girlbands’ Songs from all girl groups, from all countries in the world, from all times* ever...

40. Nu ABO (2010) – f(x) / South Korea
39. Love Me Just a Little Bit More (1984) – Dolly Dots / Netherland
38. Never Ever (1997) – All Saints / UK
37. Hot Issue (2009) – 4Minute / South Korea
36. Daylight in Your Eyes (2001) – No Angels / Germany
35. Bad Girl Good Girl (2010) – Miss A / South Korea
34. Call the Shots (2007) – Girls Aloud / UK
33. Kerinduanku (1996) – AB Three / Indonesia
32. Mergem La Mare (2006) – Candy / Romania
31. Zhi Wei Ai Shang Ni (2010) – S.H.E / Taiwan
30. Lupin (2010) – Kara / South Korea
29. Unpretty (1999) – TLC / USA 
28. Viva Forever (1998) – Spice Girls / UK
27. White Love (1997) – Speed / Japan
26. Venus (1986) – Bananarama / UK
25. Oh! (2010) – Girls’ Generation / South Korea
24. Famous (2010) – Play / Sweden
23. Push the Button (2005) – Sugababes / UK
22. Stickwitu (2005) – Pussycat Dolls / USA
21. 2 Become 1 (1996) – Spice Girls / UK 
20. Heavy Rotation (2010)AKB48 / Japan
19. Aduh Buyung (1993)Manis Manja / Indonesia
18. C’est La Vie (1998)B*Witched / Ireland
17. I Dont Care (2010)2NE1 / South Korea
16. Baby Love (1964)The Supremes / USA
15. Gee (2009)Girls’ Generation / South Korea
14. Lady Marmalade (1974)Labelle / USA
13. Survivor (2001)Destiny’s Child / USA
12. Pretty Boy (2000) M2M / Norway
11. Love Machine (1999)Morning Musume / Japan
10. All the Things She Said (2002)t.A.T.u / Russia 


9. Don’t Cha (2005)Pussycat Dolls / USA 


8. Nobody (2009)Wonder Girls / South Korea 


7. Don’t Say You Love Me (1999)M2M / Norway 


6. No Scrubs (1999)TLC / USA 


5. The Tide is High (2002)Atomic Kitten / UK 



4. Eternal Flame (1989)The Bangles / USA 



3. Wannabe (1996)Spice Girls / UK 


2. Asereje (2002)Las Ketchup / Spain 


1. Stand up For Love (2005) Destiny’s Child / USA 



*max 2010

Jumat, 28 Oktober 2011

Kabinet Indonesia Muda


Dulu, usai presiden SBY mengumumkan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II tahun 2009, saya merasakan banyak ketidak setujuan. Karena itu kemudian saya ‘membentuk’ kabinet khayalan sendiri, yang terdisi dari teman-teman saya, yang saya beri nama ‘Kabinet Indonesia Muda’.
Hari ini, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan selang seminggu setelah SBY mengumumkan reshuffle kabinetnya, saya hendak me-refresh kembali soal ini. Menurut saya, dibandingkan bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah punya banyak ‘keperluan’ itu, teman-teman saya yang masih muda-muda ini saya yakini bisa lebih ‘pure’ dalam bekerja. Ini bukan kesombongan ataupun ke-soktahu-an seorang pemuda. Tapi, sungguh sebuah kabinet yang disusun bukan berdasar kepentingan ataupun perhitungan politik tertentu, tidaklah lebih baik dibanding kabinet yang disusun berdasar visi-misi jelas, bukan sekedar bagi-bagi jabatan, dan meliputi menteri-menteri yang memang kompeten di bidangnya. 

Ket : yang saya gambarkan di sini bukanlah ‘siapa’ mereka, melainkan ‘bagaimana’ saya memilih teman-teman saya ini. Dengan kata lain, saya bermaksud menunjukkan bagaimana ‘seharusnya’ seorang menteri itu dipilih. 



Presiden : Topan Tantudo Umpu, S.S 
Topan adalah ketua OSIS saya semasa SMA dulu, selama 2 periode berturut-turut. Dia berhasil merubah kondisi SMA saya pada saat itu, 180 derajat menuju lebih positif. 
Seorang Presiden haruslah orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kharisma yang tinggi. Dia juga mesti mampu bertindak dan bersikap tegas, mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan setidaknya mengerti banyak aspek kehidupan masyarakat. Untuk konteks Indonesia, dia juga mesti merakyat dan tidak mau didekte oleh negara-negara lain yang punya kepentingan. 

Wakil Presiden : Rizqima Nur Aini Dewi, S.Psi
Rizqima adalah teman kampus saya, sangat aktif di berbagai organisasi dan pernah belajar di A.S.
Seorang Wakil Presiden harus dapat mengimbangi presidennya, setidaknya dia memiliki karakter yang berbeda dengan presidennya. Berhubung sang Presiden adalah orang yang sangat galak dan blak-blakan, maka wapresnya adalah seorang yang kalem, tenang, mengambil keputusan secara hati-hati, namun tetap dapat bersikap tegas apabila diperlukan. Dia juga mesti orang yang dapat memberi ‘bisikan-bisikan’ yang efektif kepada Presiden. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan :
Shofwan Al Banna Choiruzzad, S.IP, M.A
Shofwan adalah kenalan saya. Dia tengah menyelesaikan program doktor di Jepang, mengambil program Hubungan Internasional. 
Menkopolhukam adalah jabatan yang membutuhkan orang yang mampu membawahi menteri-menteri dalam bidang tersebut, dan dari itu dia harus memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, dan memiliki ideologi sosial politik yang kuat (dan tidak bisa diganggu gugat). Butuh orang yang sangat cerdas, setidaknya dalam bidang politik, dan juga mengerti banyak tentang hukum. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian :
Ari Sugiarto, S.E
Mas Ari adalah kakak kelas saya ketika SMA dulu. Dia berjuang kuliah sambil menghidupi adik-adiknya, lantaran ayahnya telah tiada, dengan melakukan berbagai macam usaha. 
Tentu saja dia harus orang yang sangat paham dan berpengalaman dalam kegiatan perekonomian. Setidanya dia harus mengerti banyak aspeknya seperti perdagangan, perbankan, industri, usaha kecil dan menengah, serta masalah fiskal. Sekali lagi, karena dia adalah meteri koordinator, maka jiwa kepemimpinannya harus tinggi dan tegas. Satu lagi, akuntabilitas ekonomi rumah tangga orang ini harus jelas. Untuk menteri ini, juga menteri-menteri yang dibawahinya, yang terpenting adalah ‘menyingkirkan’ mereka, perusahaan-perusahaan asing yang mengeruk SDA kita, kemudian kekayaan kita kita kelola sendiri dengan mengandalkan SDM dari bangsa sendiri juga. 

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat :
Sarah Astri Ardiyanti, S.Psi., S.E.
Mbak Sarah adalah teman KKN saya, kuliah di dua jurusan (Ekonomi dan Psikologi) di 2 Universitas berbeda.
Satu syarat mutlak, dia haruslah orang yang tidak memikirkan kesejahteraannya sendiri, melainkan hanya memikirkan isi perut rakyat saja. Maka diperlukan orang yang memiliki jiwa keibuan (namun tetap seorang pemimpin yang tegas), ekonomi rumah tangganya tidak kekurangan (sehingga tidak lagi bingung memikirkan diri sendiri), dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Khusus untuk mbak Sarah ini, saya pilih karena dia memahami dua bidang sekaligus : Psikologi dan Ekonomi, yang memang sangat diperlukan untuk mengurangi deprivasi atau ‘perasaan miskin’ pada rakyat. 


Menteri Dalam Negeri :
Wulang Suhastoro, S.E
Wulang adalah teman SD saya dan tetangga dari pakdhe saya. Dia pernah menjadi ketua pemuda di daerahnya, dan juga menjadi wakil ketua RW dalam usia muda. 
Posisi mendagri membutuhkan orang yang mengerti seperti apa kondisi birokrasi di Indonesia (yang prosedurnya amat sangat berbelit-belit banget dan menghabiskan isi dompet rakyat ini), dan mampu membuatnya menjadi lebih praktis, efisien, dan, yang pasti, tidak korup! 

Menteri Luar Negeri :
Haidar Buldan Thontowi, S.Psi 
Buldan adalah sahabat saya. Dia sangat fasih berbahasa Inggris, pernah juara di berbagai lomba debat bahasa Inggris, bahkan beberapa kali dikirim ke luar negeri mengikuti debat contest antar negara. Saat ini tengah menyelesaikan kuliah Master Psikologi di A.S. 
Pertama, menlu haruslah orang yang lihai berdiplomasi. Menlu juga mestinya adalah orang yang tidak anti-barat, tapi di sisi lain juga sangat memahami bagaimana negara-negara barat itu punya kepentingan terselubung terhadap negara-negara timur. Maka dia sebaiknya adalah orang yang mampu memoderasi antara barat dan timur, serta memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap negara-negara tertindas (Palestina, Iran, Korut, Somalia, Libya, dsb.), dan yang paling paling penting, tidak mau diintervensi oleh perwakilan negara-negara barat tadi (khususnya A.S dan Israel). 

Menteri Pertahanan :
Yogi Sumarko, A.Md.
Yogi adalah teman SMA saya. Dulu dia kerap menjadi kepala seksi keamanan di berbagai acara sekolah, dan sangat diandalkan dalam hal ini. Saat ini bekerja sebagai radiografer di RSUP dr.Sardjito.
Menhan mesti diisi oleh orang yang terbilang pemberani, serta memiliki strategi yang apik dalam menjaga kondisi keamanan negara, termasuk menangkal (secara preventif maupun represif) berbagai situasi ricuh dan konflik yang sangat mungkin terjadi di Indonesia.

Menteri Hukum dan HAM :
Prima Agung Saputra, S.H
Prima adalah orang Lampung, rekan saya di FLP (Forum Lingkar Pena) Jogja. Dia pernah menjadi aktivis dan ketua divisi di berbagai organisasi mahasiswa di UGM. 
Jelas, yang dibutuhkan adalah seorang ahli hukum yang sangat jujur, memihak yang benar, dan matanya tidak hijau melihat duit. Saya pikir, hanya itulah yang paling penting untuk hukum di Indonesia saat ini. 

Menteri Keuangan :
Robby Pradana, S.E
Robby adalah teman SD saya. Saat ini tengah kuliah ekonomi di Australia, dan juga menjadi finance protofolio member di AEISEC (organisasi mahasiswa lintas negara). 
Sekali lagi, untuk posisi yang satu ini mesti ditempati seorang yang jujur. Karakter lainnya adalah tenang dan teliti. Selain itu, dia harus punya daya tahan dalam mengatasi tekanan ekonomi (seperti situasi pasar yang fluktuatif, krisis finansial, serta pengelolaan kas negara yang rawan ‘kebocoran’) yang biasa terjadi di Indonesia. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral :
M.Taufiq Ramadhan, S.T
Taufiq adalah teman SMA saya, saat ini bekerja di PT.Elnusa Tbk. dan pernah kuliah di jurusan Pertambangan UPN veteran Jogja.
Diperlukan seorang yang tangguh, dan mampu mengatasi persoalan pertamina yang menurut saya ‘aneh’ : kita ini negara kaya migas, tapi koq BBM sering langka dan mahal? Masa’ kalah sama kilangnya tetangga yang sebenarnya nggak kaya-kaya amat dan nggak pintar-pintar itu? 

Menteri Perindustrian dan Perdagangan :
Adi Purnomo, S.E, M.Si
Adi adalah teman SD saya, seorang yang sangat cerdas. Menyelesaikan studi S2 Akuntansi di STIE YKPN, dan saat ini bekerja di Dirjen Pajak.
Dalam dunia nyata, kementerian perindustrian dan perdagangan terpisah. Akan tetapi menurut hemat saya, sebenarnya lebih efisien kalau kedua kementerian ini digabung, mengingat kedua bidang ini memiliki alur kerja yang tak terpisahkan, serta seringkali harus selalu menyokong satu sama lain. Untuk orang yang menjadi menterinya, dia harus seseorang yang tahu bagaimana ‘menjual’ (dalam berbagai konteks kegiatan ekonomi).

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup :
M.Chairudin, S.Hut.
Udin adalah teman dekat saya, lulusan fakultas Kehutanan UGM.
Kementerian kehutanan dan kementerian lingkungan hidup juga terpisah dalam dunia nyata. Namun, sekali lagi, saya merasa hal itu kurang efisien bagi anggaran negara dan juga alur kerja keduanya. Toh orang kehutanan juga bisa mengurusi lingkungan hidup. Yang penting, untuk situasi terkini, dia haruslah orang yang terutama sekali sangat peduli terhadap Global Warming dan memahami secara mendalam cara mengantisipasinya. 

Menteri Pertanian :
M.Ridwan Nur Rahmadi
Ridwan adalah tetangga saya, anak seorang petani. Belum lama terpilih menjadi ketua karang taruna di desa saya.
Jabatan yang sangat vital di kabinet Indonesia. Sekali lagi, saya merasa ‘aneh’ : negara agraris, kaya pertanian dan perkebunan, tapi koq impor beras melulu? Maka dari itu, yang paling pokok dari menteri pertanian adalah yang penting dia bisa segera mengembalikan Indonesia jadi negara swasembada pangan. Untuk karakter menterinya, dia mesti lah orang yang memahami petani dan buruh tani, sehingga dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengutamakan produk mereka dibandingkan barang impor. 


Menteri Perhubungan :
Abdul Majid Zulkarnaen, S.T
Ajid adalah teman SMA saya, lulusan Teknik Mesin UGM, saat ini bekerja di PT.Krakatau Steel.
Salah satu kementerian vital, mengingat seringnya terjadi kecelakaan transportasi di Indonesia. Maka, yang paling utama dari menhub adalah dia yang betul-betul mengerti masalah transportasi melingkupi mesin serta manusia (human error)-nya. Tugas utama dan pertamanya adalah terlebih dahulu mengurangi resiko-resiko kecelakaan, dibandingkan membuat apalagi membeli alat-alat transportasi yang canggih dan terlalu mahal. 

Menteri Kelautan dan Perikanan :
Abdul Basyit D.A
Beliau adalah seorang pemuda dari pulau Bawean yang sempat menjadi aktivis di Jogja. Saya pribadi tidak terlalu mengenalnya.
Menteri kelautan hendaknya memang dia yang adalah ‘anak pantai’. Paling penting, dia adalah orang yang bisa memanfaatkan betul potensi bahari kita yang terluas di dunia ini, dan menurut saya luar biasa kayanya (yang sekali lagi, ‘aneh’-nya, selama ini seperti nggak ada gunanya bagi bangsa sendiri). 

Menteri Tenaga Kerja :
Andina Satria Okta Fiawan, S.H, M.Hum
Dea adalah teman SMA saya, lulusan S2 hukum UII, dan sekarang bekerja di BPK.
Mengapa orang hukum? Ini salah satu kementerian yang kebagian mendapat kerjaan mengurusi kasus-kasus yang bikin miris, mengingat bagaimana nasib para tenaga kerja kita di luar negeri. Dan kebanyakan selalu urusannya adalah dengan persoalan hukum (terutama urusannya dengan majikan, BNP2TKI, hukum negara lain, hingga soal TKI ilegal). Perlu orang yang tegas, sehingga para TKI kita tidak lagi jadi bulan-bulanan di luar sana. 

Menteri Kesehatan :
dr.Riski Kawa Ramadani
Riski adalah teman SMP saya, lulusan fakultas Kedokteran UGM.
Ah, siapapun, yang penting pelayanan kesehatan meningkat dan dokter serta obatnya nggak mahal!! Tapi saya suka pemikiran Riski, yang ketika melihat ini dia berkomentar bahwa dia tidak mau diintervensi oleh lembaga kesehatan asing. 

Menteri Pendidikan Nasional :
M.Zulkifli Setiawan
Lucky, teman kampus saya di S1. Dia aktif sebagai trainer dan juga di berbagai lembaga pendidikan independen.
Satu hal, saya suka pemikiran Lucky yang ingin merombak sistem pendidikan kita, menjadi tidak konservatif seperti saat ini, melainkan banyak menggunakan pendekatan micro-teaching, sistem yang tidak birokratis, dan lebih melihat potensi individu anak. Mendiknas haruslah orang yang juga mengerti bahwa pendidikan itu penting dan makanya jangan mahal!!

Menteri Sosial :
Ajeng Pakerti, S.Sos
Ajeng adalah teman sekelas saya waktu SMA, lulusan Sosiologi UGM dan saat ini bekerja di Kementrian Pertanian.
Mensos hendaknya orang yang mengerti atau bahkan pernah mengalami latar belakang kehidupan masyarakat marjinal seperti apa (seperti anak jalanan, dhuafa, yatim, serta kaum veteran). Dengan demikian dia akan memahami apa sebenarnya kebutuhan mereka sehingga bisa memberikan bantuan dan dukungan yang tepat. 

Menteri Agama :
Fajar Dian Hernanda, S.Farm
Fajar adalah teman dekat saya di SMA,lulusan Farmasi UGM. Pernah menjadi ketua Rohis semasa SMA, kemudian ketua organisasi muslim alumni SMA saya, dan juga aktivis dakwah di berbagai organisasi agama. 
Tidak perlu panjang lebar, yang penting dia orang yang pengetahuan agamanya luas, spritiualitas-nya tinggi, namun tetap toleran. Ketika membaca ini, Fajar mengatakan bahwa yang pertama-tama dia akan lakukan adalah menghapus korupsi di tubuh Depag, khususnya soal haji. Bagus!

Menteri Budaya dan Pariwisata :
Anggi Septia Irawan, S.Ant
Saya sempat setahun kuliah bersama Anggi di Antropologi Budaya UGM. Saat ini dia menjadi peneliti di NIHRD.
Menbudpar tentunya adalah orang yang paham budaya dan kearifan lokal di Indonesia. Dia juga mesti suka jalan-jalan dan berpetualang, maksudnya, agar dia tahu potensi di berbagai daerah di Indonesia yang bisa dijadikan objek wisata yang menarik, serta mengetahui apa saja yang masih kurang dari tempat-tempat lokasi wisata Indonesia saat ini. Paling penting, harus pintar promosi kepada dunia mancanegara. 

Menteri Transmigrasi dan Kependudukan :
M.Rachmadian Narotama, S.T
Adi adalah teman SMA saya, lulusan Arsitektur UGM, dan sekarang menjadi konsultan di Gama Multi Usaha Mandiri.
Menggantikan menteri perumahan rakyat dalam kehidupan nyata. Menurut saya, urusan transmigrasi lebih baik digabung dengan masalah penduduk (termasuk soal perumahan), jadi cakupannya lebih luas dan efisien. Saya sendiri lupa kenapa dulu memilih Adi di posisi ini, hehe. 


Menteri Komunikasi dan Informasi :
Ika R.Wulandari, S.Psi
Iwul adalah teman saya di S1, juga di FLP Jogja di mana dia sempat menjabat sebagai ketuanya. Aktif sebagai penulis.
Menkominfo haruslah anti-pornografi dan pembajakan. Itu saja sih. 

Menteri Pekerjaan Umum :
Aditya Aji Wibowo, S.E
Adit teman saya SMA juga, kuliah di Ekonomi UGM.
Menteri PU sebaiknya adalah mereka yang punya mental ‘kuli’ dan otak ‘ekonom’ sekaligus. Jadi dia akan paham bagaimana melakukan pembangunan yang murah namun efektif dan cepat. Diharapkan terutama dia peka soal jalan berlubang.

Menteri Koperasi dan UKM :
Adinda Paramitha, S.E
Teman dekat saya sejak SMA. Pernah mendirikan kedai kopi dan juga rumah makan.
Menteri ini memang sebaiknya orang yang pernah merasakan pahit getirnya membangun usaha kecil-kecilan hingga dapat berkembang. Di samping itu juga mesti orang yang punya kreatifitas tinggi. Maka, dia akan dapat membantu mereka yang punya usaha kecil dan menengah, agar tidak digilas oleh perusahaan-perusahaan monopolis raksasa yang kadang tidak punya hati itu. 

Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak :
Ika Puji Widjayanti, S.Psi
Ika adalah sahabat saya di S1. Mungkin dia satu-satunya menteri di sini yang di kehidupan nyata saat ini memang bekerja di kementerian yang sama. 
Tidak perlu dijelaskan bahwa menteri yang memegang kementerian ini haruslah dia yang punya jiwa emansipasi yang tinggi, dan sangat peduli terhadap dunia anak-anak. Intinya adalah wanita karir yang punya sifat keibuan. 

Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal :
Rona Patricia Sibarani, S.H
Rona adalah teman saya saat ini di S2, orang asli Papua.
Menteri PDT memang sebaiknya adalah dia yang berasal dari daerah yang membutuhkan perhatian yang lebih, dan dia sangat peduli dengan daerahnya itu. Di sisi lain, dia juga mesti orang yang berwawasan dan berpandangan maju ke depan. Maka, dia akan dapat menghubungkan antara pusat dengan daerah tertinggal, sekaligus menarik daerah-daerah untuk membangun diri.

Menteri Riset dan Teknologi :
Arif Teguh Raharjo, S.T
Arif adalah teman SMA saya juga, dan ketika itu dia aktif di KIR (karya ilmiah remaja), yang berlanjut hingga ketika mahasiswa dia juga sering mengikuti penelitian dan berprestasi dalam bidang tersebut.
Menristek hendaknya orang yang memang cakap dalam urusan-urusan ilmiah dan akademis. Arif menjadi satu-satunya menteri di sini yang ketika membaca ini, dia langsung saja menyodorkan program-programnya, yang antara lain : Peneliti-peneliti asal Indonesia di luar negeri diminta pulang untuk mengembangkan teknologi Indonesia; Memberi penghargaan kepada hasil karya cipta anak bangsa, seberapapun kecilnya karya tersebut. 

Menteri BUMN :
Okie Indra Wijaya, S.E
Okie teman saya SMA, lulusan ekonomi UNS, dan saat ini bekerja di Ditjen Pajak kemenkeu. 
Menteri BUMN akan cocok untuk dia yang ahli ekonomi dan bisnis, namun tetap punya ‘style’ birokrat.

Menteri Pemuda dan Olahraga :
M.Fachreza Habibie
Habibie adalah saudara sepupu saya dan saat ini masih kuliah di jurusan Pertambangan UPN.
Menpora harusnya dia yang tahu banget dunia anak muda, dan hobi berat sama yang namanya olahraga (tulisanku jadi ikut gaul). 

Selasa, 25 Oktober 2011

6 Pesepakbola yang Meninggal dalam Pertandingan


“Aku nggak jadi pembalap. Aku pingin jadi pemain bola aja deh,” begitu ujar adik saya yang masih berusia 8 tahun setelah melihat kematian Marco Simoncelli di arena MotoGP Sepang Malaysia 23 Oktober lalu. Mengingat itu adalah pemikiran polos anak kecil, saya mengiyakan saja sambil tersenyum.
Hmm…seandainya dia tahu fakta-fakta di bawah ini, bisa jadi bocah itu berubah pikiran lagi.

1. Marc Vivien Foe (1975-2003)



Foe adalah mantan pemain tengah timnas Kamerun yang pernah membela Lyon dan Manchester City. Foe meninggal ketika mengikuti Piala Konfederasi tahun 2003 di Prancis bersama tim nasionalnya. Waktu itu, 26 Juni 2003, Kamerun menghadapi Kolombia di babak semifinal. Pada menit ke-72, Foe tiba-tiba pingsan di tengah lingkaran pusat lapangan, tanpa ada pemain lain di sekitarnya. Setelah gagal disadarkan, dia digotong keluar lapangan, Paramedis mencoba memberinya CPR dan oksigen, juga memompa hatinya, namun tak kunjung berhasil. Tak lama kemudian, Foe pun meninggal. Hasil otopsi kedua menunjukkan, kematian Foe disebabkan oleh serangan jantung setelah ditemukan bukti dia menderita kardiomiopati hipertrofik atau semacam penyakit keturunan yang dapat menyebabkan kematian mendadak setelah mengikuti latihan fisik yang terlalu keras. 

2. Antonio Puerta (1984-2007)



Puerta dikenal sebagai pemain sepakbola berkebangsaan Spanyol yang sepanjang hidupnya hanya pernah membela klub Sevilla. Posisinya adalah sebagai sayap kiri. Dalam pertandingan liga Spanyol menghadapi Getafe pada tanggal 25 Agustus 2007, Puerta mendadak tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah tiga hari, akhirnya Puerta meninggal di rumah sakit pada tanggal 28 Agustus nya. Belakangan diketahui bahwa dia mengalami serangkaian serangan jantung. 

3. Miklos Feher (1979-2004)



Feher adalah penyerang asal Hungaria yang lama bermain di liga Portugal bersama FC Porto dan Benfica. Pada 25 Januari 2004, Benfica bertandang ke Victoria Guimaraes dalam lanjutan liga Portugal. Feher yang masuk sebagai pemain pengganti, berhasil memberikan assist kepada Fernando Aguiar yang membuat Benfica memimpin 1-0. Akan tetapi, pada masa injury time, dia menerima kartu kuning dan kemudian dirinya tiba-tiba membungkuk kesakitan, dan akhirnya jatuh ke tanah tak sadarkan diri. Feher segera dilarikan ke rumah sakit, dan akhirnya meninggal sebelum tengah malam akibat aritmia jantung. 

4. Phil O’Donnell (1972-2007)



O’Donnell merupakan pemain murni Skotlandia, dan sepanjang karirnya juga hanya sempat bermain di liga Skotlandia dengan membela sejumlah klub lokal. Pada 29 Desember 2007 dalam pertandingan liga menghadapi Dundee United, O’Donnell yang kala itu memperkuat Motherwell mengalami kolaps di lapangan. Setelah mendapat perawatan di pinggir lapangan selama 5 menit, dan akhirnya meninggal segera setelah dibawa ke rumah sakit. Setelah diteliti, ternyata O’Donnell mengalami ‘kegagalan ventricular kiri’. 

5. Eri Irianto (1974-2000)


Dari dalam negeri, salah satu kasus kematian pesepakbola di lapangan yang paling dikenang adalah apa yang menimpa mantan pemain Persebaya Surabaya, Eri Irianto pada tahun 2000. Saat itu, 3 April 2000, Persebaya menghadapi PSIM Yogyakarta di stadion Gelora 10 November Surabaya. Eri kala itu tiba-tiba saja mengalami serangan jantung mendadak, dan segera dilarikan ke RSUD dr.Soetomo. Beberapa jam kemudian, pemain tengah itu pun menghembuskan nafas terakhir. Untuk mengenangnya, Persebaya dan bonek mengabadikan namanya dalam nama mess pemain Persebaya yang kemudian diberi nama ‘Wisma Eri Irianto’. Selain itu, nomor punggung 19 miliknya pun dipensiunkan. 

6. Jumadi Abdi (1983-2009)



Selain Eri Irianto, pemain sepakbola Indonesia lain yang meninggal ketika bermain adalah mantan pemain tengah PKT Bontang, Jumadi Abdi. Dalam lanjutan liga Indonesia pada tanggal 7 Maret 2009 menghadapi Persela Lamongan, Jumadi secara tak sengaja berbenturan keras dengan seorang pemain lawan. Setelah mendapat perawatan intensif selama 8 hari di rumah sakit, Jumadi akhirnya meninggal pada tanggal 15 Maret 2009. Diketahui, kematian mantan pemain Persiba Balikpapan dan Persikota Tangerang ini dikarenakan mengalami kerusakan di beberapa organ vitalnya akibat infeksi berat yang disebabkan oleh kuman yang keluar dari usus halusnya yang bocor akibat benturan tadi. 

Minggu, 23 Oktober 2011

Tweet About Love Story and Love Plan


Kicauan tentang Kisah Cinta dan Rencana Cinta
(by : @iyak_joe)

Cinta dan citaku tak pernah bisa berjalan beriringan
Maka aku harus mengorbankan salah satunya

Ketika aku tidak jatuh cinta, aku dapat memperoleh segalanya
Ketika aku sedang jatuh cinta, aku bisa kehilangan segalanya

Aku ingin bahagia di dunia, maka kulepaskan cinta
Aku ingin selamat di akhirat, maka kuenyahkan cinta

Jatuh cinta tidak serupa dengan bertemu jodoh
Bila tiba waktunya, dia akan datang dengan sendirinya

Aku tidak membenci cinta
Aku tidak melenyapkan cinta

Hanya Cinta-Nya dan cinta ibuku
Penuntun kepada kemurnian komitmen dua insan yang menyatu

Dan jatuh cinta,
Akan tumbuh dalam persemaian sebuah komitmen

#lovestory&plan

6 Tokoh Dunia yang Jomblo Seumur Hidup


Dalam tulisan sebelumnya, saya pernah membahas bahwa cinta tidak berhubungan lurus dengan kompetensi. Setidaknya hal ini dibuktikan oleh tokoh-tokoh yang akan saya ceritakan berikut ini. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa kehebatan, kesuksesan, dan prestasi yang besar tidak lantas menjamin kita akan ‘berhasil’ juga dalam hal percintaan. 
Berikut ini adalah 6 dari banyak tokoh dunia yang tidak pernah menikah seumur hidupnya. Sebagai catatan, yang saya sebutkan di sini bukan yang tidak menikah karena memiliki orientasi seks sejenis (sehingga dilarang untuk menikah pada masanya), melainkan mereka yang pernah mengalami patah hati yang hebat, ‘tidak laku’, atau yang memang berkomitmen untuk tidak menikah. 

Ludwig van Beethoven (1770-1827)

Orang-orang pada masa sekarang semua menganggap Beethoven sebagai musikus legendaris yang sangat hebat. Seorang yang menderita tuli yang nyaris total (dan semakin parah hingga akhir hayatnya), namun mampu menciptakan banyak karya musik orkestra monumental. Karya-karyanya antara lain ‘Symphony no.9’ (yang katanya dijiplak oleh lagu dangdut kita, ‘sms’), ‘Symphony no.7’, ‘Fur Elise’, ‘Moonlight Sonata', dsb. 
Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kisah cintanya tidaklah seindah musik-musiknya. Komponis berkebangsaan Jerman ini berkali-kali mengalami patah hati, yang membuatnya begitu tertekan oleh cinta, hingga akhirnya dia meninggal dalam keadaan miskin dan sendiri. Miris dan tragis.
Tidak kurang dari 8 orang wanita pernah coba didekati oleh Beethoven, namun semuanya kandas. Kebanyakan karena menolak Beethoven yang waktu itu kondisinya miskin dan tuli, sehingga mereka lebih memilih pria yang lebih mapan. Misalnya seperti Giulietta Guicciardi, muridnya pada tahun 1801. Beethoven bahkan telah menciptakan lagu ‘Moonlight Sonata’ khusus untuknya, namun Giulietta lebih memilih menikah dengan Robert von Gallenbergin yang lebih kaya dari Beethoven. Kemudian Anna Marie Erdody, yang banyak mempengaruhi Beethoven dalam menciptakan lagu, namun akhirnya juga menikah dengan pria lain. Selain itu juga ada Josephine von Brunsvik alias Pepi yang telah begitu dekat dengan Beethoven, namun hubungan mereka akhirnya tidak direstui oleh pihak keluarga Pepi, hingga wanita ini akhirnya juga menikah dengan orang lain...

Coco Chanel (1883-1971)

Cantik, kaya, cerdas, dan terkenal. Pria bodoh mana yang tidak mau menikahi wanita seperti ini. Akan tetapi kenyataannya, seorang fashion designer legendaris Prancis yang dianggap sebagai pionir fashion modern bernama Gabrielle Bonheur ‘Coco’ Chanel, tidak pernah menikah seumur hidupnya. Bukan karena dia seorang lesbi atau sejenisnya. Chanel pernah diambil dan dipekerjakan sebagai karyawan toko oleh pengusaha tekstil Etienne Balsan yang kemudian menariknya kepada dunia fashion, namun hubungan mereka tidak pernah berlanjut. Chanel kemudian juga sempat berpacaran dengan teman Balsan, Kapten Arthur Capel, namun sang kapten kemudian justru menikah dengan wanita lain dari Inggris. Meski tidak pernah menikah, Chanel digosipkan pernah berkencan dengan banyak pria, termasuk Duke of Westminster dari Inggris. Chanel konon hampir dilamar oleh sang pangeran, namun dia menolak dengan alasan, “There have been several Duchesses of Westminster, but There is only one Chanel,” 

James Buchanan (1791-1868)
Satu-satunya presiden A.S yang tidak pernah menikah dalam hidupnya. Sempat diisukan homoseksual karena sempat tinggal bersama dengan sahabatnya, William Rufus King. Namun, semua spekulasi itu terbantahkan oleh lamaran resminya pada Mrs.Francis Preston Blair. Sayang, lagi-lagi kisah kasih tak sampai.  Selain Blair, pemimpin ke-15 negeri Paman Sam ini juga diketahui pernah dekat dengan Mary K.Snyder, namun juga tak berujung kepada pernikahan. 

Ratu Elizabeth I (1533-1603)

Ya, dia adalah Ratu dari Kerajaan Inggris dan Irlandia semenjak 17 November 1558 hingga 24 Maret 1603, dia adalah nenek moyang dari Pangeran Charles dan Pangeran William yang pesta pernikahannya kita saksikan begitu megah dan heboh, dan dia tidak pernah menikah seumur hidupnya. Keperawanan hingga wafat ini membuat Ratu Elizabeth I dijuluki sebagai the Virgin Queen, dan virginitasnya ini begitu diagungkan oleh rakyat Britania Raya hingga terkadang menyebutnya sebagai Dewi alias bukan manusia biasa. Ratu Elizabeth I pernah berujar, “Jika saya mengikuti kecenderungan alamiah saya, saya lebih memilih menjadi pengemis-single daripada ratu-menikah.” Selain pernyataan itu, Ratu Elizabeth I juga pernah berpidato :
“I will never break the word of a prince spoken in public place, for my honour's sake. And therefore I say again, I will marry as soon as I can conveniently, if God take not him away with whom I mind to marry, or myself, or else some other great let happen.”
Elizabeth I diketahui memiliki cinta sejati pada diri seorang Lord Robert Dudley, yang adalah teman masa kecilnya. Elizabeth I bahkan setia menunggu sekalipun hingga istri dari Dudley, Amy Dudley meninggal dunia. Akan tetapi, begitu Amy tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, Dudley tetap tak dapat menikahi sang Ratu, karena beberapa senior konservatif kerajaan tetap tak mengizinkan pernikahan tersebut. Bagaimanapun, Elizabeth I tetap merindukan cinta dari Dudley, bahkan dia memberikan gelar kehormatan Earl of Leicester pada Dudley pada tahun 1564. Sayang, Dudley kemudian menikah lagi dengan wanita lain pada tahun 1578. Hal ini membuat sang Ratu begitu dendam dan benci pada istri baru Dudley. Hingga akhir hayatnya, Elizabeth I tak pernah mencintai pria lain selain Dudley, dan surat-surat dari sang Lord ditemukan sebagai barang-barang simpanan pribadi Ratu yang paling disayangnya. 

Hans Christian Andersen (1805-1875)

Raja Dongeng kebanggaan rakyat Denmark. Karya-karya tulisnya seperti ‘Little Mermaid’, ‘Itik yang Buruk Rupa’, ‘Gadis Penjual Korek Api’, dsb. begitu fenomenal dan masih digemari anak-anak di seluruh dunia hingga sekarang. Namun, sebagaimana terefleksikan dalam dongeng-dongengnya yang kebanyakan ‘sad-ending’, kisah percintaannya pun tak pernah bahagia. Andersen yang sejak kecil adalah cowok yang lemah, tidak begitu pandai, dan sering dianggap aneh, mungkin membuatnya sulit untuk dicintai.
Andersen pernah memiliki cinta monyet masa kecil bernama Riborg Voigt, namun tidak berlanjut. Andersen juga selalu ditolak oleh wanita-wanita yang ditaksirnya, seperti Sophie Orsted dan Louise Collin. Kisah yang paling menonjol adalah bagaimana Andersen begitu mengejar-ngejar seorang penyanyi opera bernama Jenny Lind. Namun, Andersen yang pemalu itu merasa kesulitan mengungkapkan perasaan cintanya pada Lind yang penyanyi tersohor itu. Begitu Lind mengetahui perasaan Andersen melalui sebuah surat, Lind menolaknya secara halus hingga kemudian Andersen mengetahui bahwa Lind akan menikah dengan orang lain. Sejak saat itu, Andersen tak pernah jatuh cinta lagi. 

Maggie Kuhn (1905-1995)

Adalah seorang aktivis sosial Amerika yang terkenal karena mendirikan gerakan ‘Gray Panthers’, yaitu sebuah gerakan yang mengusahakan jaminan sosial bagi orang-orang lansia untuk tetap diperlakukan dan diberi hak-hak yang sama dengan generasi usia lainnya, termasuk hak-hak untuk tetap terlibat dalam kegiatan sosial, dan juga mengkritisi banyak peraturan pemerintah yang tidak memihak kamu lansia. Gerakan ini juga mendukung pemberian tanggung jawab sosial bagi kamu muda, dengan mottonya “Age and Youth in Action”. Tidak begitu jelas apa penyebab Kuhn tidak menikah. Kemungkinan besar adalah alasan ideologi. Salah satu isu yang diangkatnya dalam YWCA (Young Women’s Christian Association) adalah mengenai sulitnya menjadi single dalam masyarakat yang mengharuskan pernikahan sebagai norma sosial. Yang jelas, setiap kali ditanya mengenai alasannya tidak menikah, Kuhn selalu menjawab, “kurang beruntung.” 

Rabu, 12 Oktober 2011

Girlband Korea Impian


Kalo gw nulis ini, bukan berarti gw penggemar K-Pop (kapan2 gw jelasin kenapa-nya). Jujur, gw cuma suka sama girlband-girlband-nya aja, dan gw emang suka girlband pada umumnya, bukan cuma dari Korea tapi yg dari negara-negara lain juga.
Tapi berhubung K-pop yg lagi populer di Indonesia, maka personil-personil girlband yg gw angkat di sini adalah dari negeri ginseng itu. Gw bakal ngomongin 5 personil girlband Korea yg paling gw suka, dan ngebayangin seandainya mereka digabung jd 1 group alias 'Dream Team'. Secara cowok normal, gw bakal doyan banget mantengin nih group, kalo sampe beneran digabung. 
(btw sebenernya girlband Korea yg paling gw suka sih 2NE1 dan f(x), tapi gw suka mereka secara tim, bukan individu. Makanya mereka gak punya wakil di sini. Begitu ceritanya). 

Hyomin (T-ara)
Artis Korea yg paling gw favoritin saat ini. Suaranya bagus, jago nge-dance, pinter nge-rap, komplit dah pokoknya. Udah gitu dia juga jadi leader di girlband-nya saat ini, T-ara (baca : Tiara). Cantik lagi. Duh, kayaknya lama2 gw bisa jatuh cinta beneran sama cewek bernama asli Park Sun Young ini. Kayaknya fatal kalo dia gak gw masukin ke group Dream Team ini. 
Berikut ini fakta-fakta seputar Hyomin :
Nama                 : Park Sun Young
Nama Panggung : Hyomin
Lahir                 : 30 Mei 1989
Girlgroup                 : T-ara
Posisi di T-ara         : Leader, Lead Vocalist, Lead Rapper
Agen                 : Core Content Media
Single solo         : ‘Beautiful Girl’ (feat. Electro-Boys)
Posisi di group ini : Main Dancer, Vocalist, Rapper
Sebelum bergabung dengan T-ara, Hyomin adalah seorang model. Penampilan pertamanya adalah di MV-nya FT Island yg berjudul ‘Heaven’. Hyomin sempat ditraining oleh JYP entertainment dan hampir menjadi member dari Wonder Girls. Core Content Media kemudian merekrutnya pada 29 Juli 2009. Selain menjadi penyanyi, Hyomin juga ikut main di beberapa serial drama, seperti di ‘My Girlfriend is a Nine-tailed Fox’ sebagai Ban Seon Nyuh. Saat ini dia juga lagi merampungkan syuting drama kolosal terbarunya, ‘Gyebaek’ di mana dia berperan sebagai pendekar bernama Choyoung. 

Tae Yeon (SNSD)
Dari sejak dulu jamannya gw suka SNSD sampai sekarang pas gw dah gak begitu suka, leader mereka yg bernama Tae Yeon itu tetaplah idola gw. Suaranya yg powerful, gaya kepemimpinannya yg unik, plus wajah yg enak dilihat, bikin gw belum bisa berpaling dari dia, termasuk untuk masukin dia ke group Dream Team ini. 
Ini fakta-fakta tentang Tae Yeon :
Nama                 : Kim Tae yeon
Nama Panggung : Tae Yeon
Julukan                 : Taengoo, Kid Leader
Lahir                 : Jeonju, 9 Maret 1989
Pendidikan         : Jeonju Art High School
Girl group                 : SNSD (Girl’s Generation)
Posisi di SNSD : Leader, Main Vocalist
Agen                 : SM Entertainment
Single solo         : ‘If’ , ‘Can you hear me’
Posisi di group ini : Lead Vocalist
Taeyeon di-casting oleh SM entertainment tahun 2004 dalam SM 8th Annual Best Contest, di mana dia jadi juara 1. Masa trainingnya adalah sekitar 3 tahun 3 bulan. Selain Korea, Taeyeon juga fasih berbicara China dan Jepang. Selain nyanyi bareng groupnya, SNSD, Taeyeon juga ngeluarin beberapa lagu solo, seperti ‘If’, ‘Like a Star’ feat.the One, ‘Different’ feat.Kim Bum Soo, dan yg paling gw suka ‘Can you hear me’. Taeyeon sempet ikutan di teater musikal ‘Midnight Sun’, juga jadi dubber di film kartun ‘Despicable Me’ versi Korea.

Sun Ye (Wonder Girls)
Ini sama sekali bukan disengaja, tapi gw sendiri heran, kenapa seringnya yg gw sukai itu leader-nya. Setelah Hyomin (T-ara) dan Taeyeon (SNSD), maka yg ini adalah leader-nya girlband yang terkenal di Indonesia lewat lagu ‘Nobody’, Wonder Girls, Min Sun Ye alias Sunye. Dibandingin empat orang lain di Dream Team gw ini, Sunye boleh gw bilang punya suara yg paling bagus dan teknik menyanyi yang mantap! Makanya di group ini, tanpa tedeng aling-aling, dia gw jadiin vokalis utama. Sementara sifatnya yg paling dewasa (yg disebabkan kehidupan masa lalunya yg keras), jiwa sosialnya, ditambah prestasi groupnya yg juga paling baik dibanding yg lain, membuat gw menjatuhkan pilihan kepada Sunye buat jadi leader Dream team ini. Selain itu, yg bikin gw suka sama dia adalah tipe wajahnya yg selera gw banget, hehe.
Ini fakta-faktanya Sunye :
Nama                 : Min Seon Yeh
Nama Panggung : Sunye
Lahir                 : 12 Agustus 1989
Girl group                 : Wonder Girls
Posisi di WG         : Leader, Main Vocalist
Agen                 : JYP Entertainment
Masa training         : 5 tahun 6 bulan
Single solo         : ‘Maybe’
Posisi di group ini : Leader, Main Vocalist
Bersama groupnya, Wonder Girls, Sunye saat ini berdomisili di California, A.S. Sunye dibesarkan oleh kakek-neneknya karena ibunya meninggal ketika dia masih kecil sementara ayahnya sakit-sakitan. Kehidupan masa kecil ini membuatnya memiliki perjuangan hidup yg cukup berat dan itu mendorong dia untuk punya kepekaan sosial yang tinggi, yg dia tunjukkin lewat kegiatan-kegiatan filantropinya. Dia juga terus berusaha meningkatkan kualitas vokalnya sejak dari dia direkrut Park Jin Young (JYP) tahun 2001, hingga makin dan makin bagus. Gak heran kalau JYP salut dan jadiin dia sebagai leader di group Wonder Girls. Suaranya yg bagus itu juga membuat dia punya banyak lagu solo sendiri, seperti ‘Maybe’ (OST.Dream High), ‘Back to Stage’ feat.JYP, ‘This Christmas’, ‘Energy’ feat.Mighty Mouth. 

Ji Young (Kara)
Satu-satunya yg gw rekrut ke Dream Team karena cute-nya, bukan karena kualitas (sebagaimana setiap girlband pasti ada ‘pemanis’-nya , hehe). Kang Ji Young adalah maknae (member termuda) dari girlband Korea yg populer banget di Jepang, Kara. 
Ini fakta-fakta seputar Kang Ji Young :
Nama                 : Kang Ji Young
Nama Panggung : Ji Young
Lahir                 : 18 Januari 1994
Girl group                 : Kara
Posisi di Kara         : Vocalist
Agen                 : DSP Entertainment
Single solo         : ‘Dazzling Eyes’ (feat.Jumper)
Posisi di group ini : Vocalist
Waktu Kara melakukan pergantian personil dan sekaligus pergantian image dari group ‘Hip-hop’ jadi ‘cute & playful’ tahun 2008, mereka merekrut Ji Young dan Goo Ha Ra. Ji Young sempet duet dengan Jumper, lewat lagu ‘Dazzling Eyes’, dan juga duet dengan Kim Sungje di lagu ‘Merry Love’. Kang Ji Young konon jadi satu-satunya penyanyi wanita Korea yg masuk deretan Favorite Female Artist versi CDTV Jepang. 

Bora (Sistar)
Sebenernya gw gak terlalu nge-fans sama Bora, tapi masalahnya setiap girlband Korea kayaknya juga butuh yg namanya rapper. Dan Bora, si rapper-nya girlband Sistar ini, adalah rapper tercantik yg pernah gw lihat, entah dari negara manapun itu. Ya udah, gw masukin deh ke Dream Team ini. 
Ini fakta-fakta mengenai Bora :
Nama                 : Yoon Bora
Nama Panggung : Bora
Lahir                 : 30 Januari 1990
Girl group                 : Sistar
Posisi di Sistar : Main Rapper, Main Dancer, Vocalist
Agen                 : Starship Entertainment
Posisi di group ini : Main Rapper
Gak banyak yg gw tahu tentang Bora dan juga group-nya Sistar. Yg gw tahu, debut group ini adalah lewat lagu ‘Push Push’ tahun 2010 lalu, termasuk Bora di dalamnya. Group ini sempat ‘memecah’ dirinya menjadi 2, dan Bora dimasukin ke Sistar19 bersama Hyorin, dengan lagu mereka berdua yg populer berjudul ‘Ma Boy’.