Halaman

Kamis, 13 Desember 2012

Kiamat (Bukan) 2012




Tahun 2012 banyak diprediksikan sebagai akhir dari dunia alias kiamat. Mulai dari ramalan kalender suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 20 -12 -2012. Kemudian ramalan akan terjadi bencana besar antara tanggal 12-12-2012 atau tanggal 21 Desembernya. Kemudian ada juga yang bilang, kalau bukan kiamat, maka antara tanggal 23-25 Desember akan terjadi peristiwa besar di mana planet-planet dan matahari dalam tata surya akan sejajar, dan ini dapat memicu bencana besar bahkan regenerasi besar-besaran umat manusia menjadi peradaban baru.

Ah, tapi dari semua ‘katanya’-‘katanya’ itu, kalau saya sih mikirnya satu aja : Allah SWT kan patokannya adalah kalender Hijriah, bukan Masehi. Semenjak tanggal 9-9-1999 yang juga dikira kiamat itu, tiap tahunnya kita selalu mengamati tanggal-tanggal unik tertentu, seperti 01-01-2001 dan seterusnya. Kita, umat Muslim, ikut terjebak oleh pola pikir global bahwa segala sesuatu peristiwa besar akan merunut ataupun menurut pada pola penanggalan Masehi.

Padahal, Sang Pencipta Bumi ini sendiri dalam menentukan bagaimana sesuatu akan terjadi, sejatinya tidak berpedoman pada kalender yang berdasarkan revolusi bumi dan itu, dan lebih berdasarkan kalender Hijriah atau Qomariah. Contohnya, bagaimana peristiwa pembebasan Makkah dan turunnya Al Qur’an ditentukan terjadi di bulan Ramadhan. Kemudian pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah ditentukan terjadi di bulan Sya’ban. Dulu, pada bulan Muharram dan Rajab juga ditentukan larangan berperang. Dari dulu, yang namanya Idul Fitri itu tanggalnya 1 Syawal, bukan 14 atau 15 Agustus! Kita tiap tahun nentukan tanggal 1 Syawal itu persisnya tanggal berapa aja susah amat dan banyak perdebatan, ini kok bisa-bisanya nentukan kiamat kapan.

Lagian, percaya sama ramalan suku Maya. Para ahli Astronomi, Antropolog, Arkeolog yang notabene non-Muslim saja sudah ramai-ramai membantah teori itu, kita kok malah percaya. Gak mau pergi ke dukun kampung sebelah, tapi percaya sama ramalan suku nun jauh di sana dan sudah zaman dahulu kala. Sama aja musyriknya, cing!

Satu lagi, kita nampaknya terlalu berfokus pada kapan kiamat itu terjadi, namun lupa pada bagaimana menghadapi kiamat tersebut. Mau kiamat kapan aja, yang terpenting kan kita sudah siap, membawa bekal ke akhirat. Alah, gak usah kiamat juga, kita toh juga gak tahu bakal mati kapan. Saya jadi ingat kata bang Deddy Mizwar di film ‘Kiamat Sudah Dekat’ : “Yang pasti kiamat itu makin dekat, gak mungkin makin jauh.”


"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS.Luqman:34)