Makna
Idul Adha, makna Sumpah Pemuda, makna Pancasila, makna Idul Fitri, makna hari
raya ini, makna hari raya itu, makna ini itu, semua mungkin sudah sering kita
pelajari ataupun sekedar kita baca. Dari kelas 3, 2, bahkan mungkin kelas 1 SD
pendalaman dan pemaknaan mengenai suatu simbol sudah diajarkan oleh guru-guru
di sekolah. Bahkan dulu zamannya Orde Baru ada yang namanya penataran P4. Hanya
saja, 1 pertanyaan klise selalu muncul : sudahkah pemaknaan itu kita
aplikasikan dalam kehidupan nyata?
Mungkin
karena sudah terlalu sering dijejali berbagai definisi seperti itu sejak bangku
sekolah, ktia jadi banyak lupa. Atau mungkin memang kita tidak peduli. Atau
mungkin memang itu bukan sesuatu yang penting bagi kita? Apapun itu alasannya,
kita, manusia, memang seringkali melakukan sesuatu, merayakan sesuatu, tanpa
pernah tahu “apa sih sebenarnya yang aku lakukan ini?”
Jadi,
pada edisi ini saya tidak akan menulis tentang ‘makna .........’, itu sudah
banyak yang membahas. Sama sekali bukan karena saya merasa sudah pintar, justru
sebaliknya, saya (dan mungkin juga anda) sendiri merasa sudah banyak
membaca-baca hal-hal seperti itu tanpa pernah mampu mengaplikasikannya. Ini
serupa dengan seringnya kita membaca buku mengenai kunci-kunci sukses, tapi
kita sendiri gak kunjung sukses. Atau misalnya membaca buku ‘agar shalat menjadi
khusyu’, tapi shalat kita gak pernah khusyu’. Jangan nyalahin bukunya, apalagi nyalahin
yang ngarang buku. Mereka sudah susah-susah menulis buku untuk kita, dengan
niat untuk memberi manfaat bagi orang banyak, masa’ mau disalahin juga. Kasihan
ah.
Kita
ini nih, yang perlu instropeksi. Kok bisa buku itu gak ada dampaknya buat kita?
Kok bisa artikel-artikel itu gak ngefek ke
hidup kita? Pasti ada yang salah. Di mana letak kesalahannya? Cuma anda sendiri
yang tahu. Saya cuma sekedar nyolek anda aja, hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar