Halaman

Jumat, 28 September 2012

Top 10 Wedding Song



10.   Hujan Gerimis (Benyamin S.)

eh ujan gerimis aje
ikan bawal diasinin
eh jangan menangis aje
bulan syawal mau dikawinin

9.      Tonight I Celebrate My Love (Peabo Bryson & Roberta Flack)

tonight i celebrate my love for you
and that midnight song is gonna come shining through
tonight there’ll be no distance between us
what i want  most to do
is to get close to you tonight

8.      Will You Marry Me (Lee Seung Gi)

narang gyeolhon hae jullae?
narang pyeongsaengeul hamkke sallae?
uri duri alkongdalkong seoro saranghamyeo
(will you marry me?
will you love forever with me?
whilst loving each other)

7.      Kisah Romantis (Glenn Fredly)

dan dengarlah sayangku
aku mohon kau menikah denganku
ya hiduplah denganku
berbagi kisah hidup berdua

6.      Karena Cinta (Joy Tobing)

dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini
bukan karena kuat dan hebatku
semua karena cinta, semua karena cinta
tak mampu diriku dapat berdiri tegar
terima kasih cinta

5.      Marry You (Bruno Mars)

It’s a beautiful night
we’re looking for something dumb to do
hey baby,
I think I wanna marry you

4.      Kupinang Kau Dengan Bismillah (Ungu feat.Rossa)

atas restu Allah ku ingin milikimu
ku harap kau menjadi yang terakhir untukku
restu Allah ku mencintai dirimu
kupinang kau dengan bismillah

3.      Tak Sebebas Merpati (Kahitna)

terima kasih kau terima
pertunangan indah ini
bahagia meski mungkin
tak sebebas merpati

2.      For the Rest of My Life (Maher Zain)

for the rest of my life
I’ll be with you
I’ll stay by your side honest and true
till the end of my time
I’ll be loving you. loving you

1.      Janji Suci (Yovie & the Nuno)

aku ingin mempersuntingmu
‘tuk  yang pertama dan terakhir.
jangan kau tolak dan buatku hancur
ku takkan mengulang ‘tuk meminta
satu keyakinan hatiku ini
akulah yang terbaik untukmu

Rabu, 26 September 2012

6 Tokoh Kaum Minoritas yang Berhasil Menjadi Pemimpin di Negara/Daerahnya


Belum lama ini Indonesia dihangatkan oleh ramainya pemilukada Gubernur 2012 di ibukota DKI Jakarta. Pasangan cagub-cawagub Jokowi-Ahok, yang akhirnya tampil sebagai pemenang, sempat digoyang oleh isu SARA, di mana Ahok yang merupakan etnis Tionghoa dan beragama Kristen Protestan alias termasuk kaum minoritas, dianggap kurang tepat memimpin DKI yang notabene dihuni mayoritas penduduknya suku Betawi-Jawa dan beragama Islam.
Kisah kemenangan kaum minoritas ini sejatinya bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya di belahan dunia lainnya, hal ini pernah terjadi, bahkan tidak hanya sekali. Berikut ini 6 contoh tokoh dari kaum minoritas di suatu negara atau daerah, yang kemudian berhasil terpilih menjadi pemimpin di wilayah tersebut :

1. Barack Obama

Tanggal 4 November 2008 menjadi tanggal yang bersejarah bagi Negara adidaya Amerika Serikat. Pada tanggal tersebutlah, negara yang selama ini mengklaim sebagai Negara demokrasi terbesar di dunia itu untuk pertama kalinya memiliki Presiden yang berasal dari ras kulit hitam, ras yang selama ini sering dianggap kelas dua di negara tersebut dan dalam sejarahnya pernah dianggap sebagai bangsa budak. Adalah Barack Hussein Obama Jr., pria yang sukses menciptakan sejarah besar tersebut. Dalam Pemilu presiden A.S tahun 2008 tersebut, Obama yang dijagokan oleh partai Demokrat mengalahkan John McCain, calon dari partai Republik dengan perolehan suara yang cukup telak, 365 berbanding 173 electoral votes. Obama adalah putra dari seorang imigran asal Kenya, dan sewaktu kecil pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di daerah Menteng Dalam Jakarta.

2.  Alberto Fujimori

Sosok yang kontroversial ini adalah pria keturunan Asia pertama yang menjadi kepala negara di Amerika Latin, ketika dirinya sukses terpilih sebagai Presiden Peru pada tahun 1990. Kemenangannya saat itu bersama partainya yang relatif baru, Cambio 90, dinilai sangat mengejutkan. Fujimori adalah putra dari pasangan imigran asal Jepang yang pindah ke Peru pada sekitar tahun 1934. Jumlah keturunan Jepang sendiri di Peru hanyalah berkisar 0,3 % dari total jumlah penduduk negara tersebut. Masa kepemimpinannya selama satu dekade dari 1990 hingga 2000 melahirkan banyak prestasi sekaligus juga kontroversi. Fujimori sukses melindungi Peru dari ancaman terorisme dan juga menyelamatkan negara yang beribukota di Lima itu dari krisis ekonomi. Namun, dia juga disebut melakukan pelanggaran HAM dalam upaya membersihkan pemberontak sayap kanan, yang menyebabkan ribuan orang tewas selama kurun waktu 10 tahun. Pria yang pernah menjadi rektor ini juga terlibat dalam berbagai skandal, di antaranya skandal mata-mata pada Pemilu 1995, skandal Motensino, serta tragedi penyanderaan di kedubes Jepang di Lima pada tahun 1996-97. Fujimori sempat ditahan di Chile pada 2005, diekstradisi dari sana dua tahun kemudian, hingga akhirnya pada 2009 lalu divonis 25 tahun penjara atas dugaan pelanggaran HAM. Karir politiknya kini diteruskan oleh putrinya, Keiko Fujimori.

3.  Basuki Tjahja Purnama

Dari dalam negeri, salah satu contoh sosok yang sukses menembus dominasi mayoritas dalam pemilihan umum adalah Basuki Tjahja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok. Ahok, yang notabene berasal dari etnis Tionghoa dan beragama Kristen, secara mengejutkan berhasil memenangi pemilukada Bupati kabupaten Belitung Timur tahun 2005. Padahal, Belitung Timur selama ini dikenal sebagai basis dari Masyumi dan pada Pemilu 2004 dikuasai oleh Partai Islam. Selama menjabat sebagai bupati, pria bernama asli Zhong Wan Xie ini berhasil membangun kabupaten Belitung Timur dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan berbagai jalan, hingga perbaikan berbagai prasarana serta pelayanan publik lain. Ahok sempat dicalonkan sebagai calon gubernur Bangka Belitung pada pemilukada 2007 namun gagal. Terakhir, Ahok maju sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo alias Jokowi pada pemilukada 2012, dan sukses tampil sebagai pemenang.

4.  Bobby Jindal

Selain Barack Obama, dalam institusi yang lebih rendah (tepatnya tingkat negara bagian/State), terdapat pula tokoh dari etnis minoritas yang berhasil menjadi pemerintah di A.S. Adalah Bobby Jindal, seorang keturunan India yang sukses terpilih sebagai Gubernur negara bagian Louisiana pada tahun 2008 lalu. Yang menarik, jumlah keturunan India di Louisiana sendiri hanya sekitar 0,2 % dari total jumlah penduduknya. Jumlah tersebut bahkan masih kalah dari keturunan Asia lain seperti Vietnam dan China, yang juga tak mencapai 1%. Jindal bahkan konon sempat dicalonkan menjadi calon wakil presiden dari partai Republik pada 2008 lalu, dan diisukan kembali dicalonkan untuk pilpres A.S pada 2012 ini. Selama menjabat gubernur, bapak muda kelahiran 10 Juni 1971 ini terbilang sukses menangani masalah kesehatan dan bencana alam di Louisiana.

5.  Manmohan Singh

Di Indonesia, penganut agama Sikh mungkin jumlahnya masih sangat sedikit, sehingga tak heran jika banyak yang belum mengenal agama ini. Di negara asalnya sendiri, India, penganut agama yang mewajibkan umatnya yang lelaki untuk mengenakan sorban ini pun jumlahnya masih tergolong sangat minoritas, yaitu sekitar 1,9% dari total jumlah penduduk India per 2001 atau kurang lebih 19 juta jiwa. Namun, jangan kaget apabila perdana menteri India saat ini (2012) menganut agama tersebut. Manmohan Singh, seorang lelaki paruh baya kelahiran tahun 1932, adalah Perdana Menteri India pertama yang beragama Sikh. Hal ini terjadi setelah Lok Sabha (DPR-nya India) hasil Pemilu 2004 menetapkan Manmohan sebagai perdana menteri India yang baru menggantikan Atal Bihari Vijpayee. Keputusan ini diambil berdasarkan reputasi pria asal Punjab ini yang bersih dari korupsi, di tengah maraknya korupsi di kalangan sejumlah pejabat India lainnya.

6.  Noor Hassanali

Siapapun umat Muslim yang merindukan kembalinya kejayaan Islam di dunia, mungkin perlu belajar banyak dari tokoh satu ini, yang justru nyaris tak terdengar namanya : Noor Hassanali. Hassanali adalah Presiden Trinidad-Tobago pertama yang beragama Islam, yang sekaligus menjadikan dirinya sebagai Muslim pertama dan satu-satunya yang pernah menjadi presiden di negara barat, yang notabene berpenduduk mayoritas non-Muslim. Hassanali berkuasa di negara yang terletak di kepulauan Karibia tersebut selama satu dekade antara 1987 hingga 1997. Pria kelahiran 1918 ini disebut sebagai tokoh paling netral, ramah, dan disegani dalam sejarah perpolitikan di Trinidad-Tobago. Selama menjabat sebagai presiden, pemerintahannya dikenal nyaris tanpa cela, jujur dan amanah, serta merakyat. Hal ini menyebabkannya sangat populer di mata rakyat, hingga mampu terpilih untuk dua kali periode. Pada tahun 2003 lalu, Hassanali mempublikasikan kumpulan pidatonya dalam buku berjudul ‘Teaching Words’. Mantan pengacara ini wafat pada tanggal 25 Agustus 2006.