Halaman

Rabu, 27 Juli 2011

Top 10 Lagu Galau untuk Jomblo Labil




Kali ini gw bakal ngasih buat lo semua (buat gw sendiri jg sih..) - terutama yg merasa, lagu-lagu yg cocok utk jomblo labil yg lagi galau, berikut penggalan liriknya yang dalem banget. Ini dia top 15-nya :


1. Penyakit Cinta (Ridho Rhoma)
“....Pabila dilanda rindu, sepanjang malam tak dapat tidur. 
Suara krosak, dikira dia. 
Tahu-tahu tikus mencari mangsa....”


2. Cari Jodoh (Wali)
“...Ibu-ibu, bapak-bapak, siapa yang punya anak bilang aku.
Aku yang tengah malu sama teman-temanku.
Karena cuma diriku yang tak laku-laku...”


3. Haramkah (Melly)
“....Haram, haramkah aku, bila aku terus menantinya?
Hingga waktu berakhir, bumi dan langit berantakan.
Aku tetap ingin dirinya, tak mungkin hatiku berdusta.
Hanya Tuhan yang bisa jadikan yang tak mungkin menjadi mungkin.”


4. Kumenanti Seorang Kekasih (Iwan Fals)
“Kumenanti seorang kekasih. Yang tercantik yang datang di hari ini.
Adakah dia kan selalu setia.
Bersanding hidup, penuh pesona. Harapanku..”


5. Munajat Cinta (the Rock feat.Ahmad Dhani)
“Tuhan, kirimkanlah aku kekasih yang baik hati,
yang mencintai aku apa adanya..”


6. Pacar Dunia Akhirat (Rita Sugiarto)
“..ku tak butuh cinta gaya dunia. 
Yang kucari kasih dunia akhirat.
Kalau ada, cari satu untukku. Kalau bisa, kabarkan segera..”


7. Bujangan (Rhoma Irama)
“Tapi susahnya menjadi bujangan. (trereet-suara gitarnya soneta)
Kalau malam tidurnya sendirian. (trereet)
Hanya bantal guling sebagai teman. (trereet)
Mata melotot, pikiran melayang. O..bujangan...” (terlalu..)


8. Menunggu Keajaiban (Mayangsari)
“Yang kulakukan hanyalah menunggu. 
Mungkin dirimu berubah fikiran.
Aku menunggu keajaiban, saat kau serahkan hidupmu padaku..”


9. Pria Kesepian (Sheila on 7)
“Menikmati beningnya hati, pria kesepian.
Menikmati dinginnya cinta, pria kesepian..”


10. Terbalik (Delon)
“..Hatiku kini miliknya.
Tuhan tolong, jangan jodohkan dia dengan yang lain..”


11. Menjadi Diriku (edcoustic)
“Terimalah aku seperti apa adanya. 
Aku hanya insan biasa, tak mungkin sempurna..”


12. Jomblo (Gigi)
“Semua itu mimpi, o...o..
Hanyalah bualan, o...o...
Aku tetap saja, o...tetap sendiri..” (kebanyakan o.. nya nih lagu)


13. Jomblowati (S.H.E) 
“..Lama jadi jomblowati, ditinggalmu oh kasih. Sendiri.
Pusing, pusing..” 


14. Kapan ku Punya Pacar (Serieus)
“Kapan ku punya pacar, Kapan ku punya pacar.. (dst.)” 


15. Tak Ingin Sendiri (Pance / Rully)
“Malam ini tak ingin aku sendiri.
Kucari damai bersama bayanganmu..”

Sabtu, 23 Juli 2011

Kenapa Harus English ?


Baru-baru ini adik saya yang paling bungsu naik ke kelas 3 SD. Saya melihat-lihat jadwal pelajarannya yang baru. Semuanya ditulis dalam bahasa Inggris. Semuanya, bahkan ‘Pendidikan Kewarganegaraan’ ditulis ‘Citizenship’ – kesannya jadi seperti mata kuliah anak Hubungan Internasional. Bahasa Inggris memang telah menjadi salah satu mata pelajaran wajib utama di dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Bersama matematika dan bahasa Indonesia, mereka menjadi mata pelajaran yang di-UAN-kan, mulai dari SD hingga SMA.

Saya kemudian teringat, pernah menonton di situs youtube, bagaimana group girlband asal Jepang favorit saya, Morning Musume, tengah mengikuti sebuah reality show, di mana mereka belajar bahasa Inggris. Seusai menyaksikannya, langsung saja saya memberikan comment : “Pre-school children in Indonesia are more clever then them. But why Japan is more rich? That’s ironic..” Ya, memang ironis. Jepang, Korea Selatan, dan mungkin juga Rep.China, adalah negara-negara maju dan besar di kawasan Asia, bahkan dunia. Tapi bahasa Inggris mereka bahkan tidak lebih baik daripada kebanyakan anak-anak TK di Indonesia. Tapi kenapa negara kita jauh lebih miskin? Kalau memang kita pintar berbahasa Inggris, kenapa kita masih miskin? Kalau bisa maju tanpa bisa berbahasa Inggris, kenapa kita harus belajar bahasa Inggris? Lalu, apa gunanya kita belajar bahasa Inggris?

“...Biar bingung, asal British!” kira-kira seperti itulah penggalan lirik dari salah satu lagu group band Jamrud, ‘Asal British’. Kita, orang Indonesia mungkin memang banyak yang pintar berbahasa Inggris. Tapi seringkali kita sendiri bingung bagaimana ‘mempergunakannya’. Saya sudah puluhan, bahkan mungkin ratusan kali mendengar dari guru-guru dan dosen-dosen saya, bahwa kita akan menghadapi perdagangan bebas, dan bahasa Inggris menjadi sangat penting untuk dapat bersaing dengan para pekerja asing di berbagai industri dan perdagangan kelak.

Oke, saya ‘nangkap’ maksud semua ini. Jadi, kita harus pintar bahasa Inggris, agar dapat diterima di perusahaan-perusahaan asing, dengan gaji besar, kemudian mengabdi kepada mereka yang notabene berinvestasi untuk mengeruk kekayaan alam kita sebesar-besarnya tanpa sedikit pun menguntungkan rakyat kita sendiri? Atau dengan kata lain, berarti tujuan kita belajar bahasa Inggris adalah untuk menjadi ‘pelayan yang baik’ bagi orang-orang asing, di tanah kita sendiri? Nah, ini dia point ke-ironis-annya!

Orang-orang Jepang, Korea, dan China, saudagar-saudagar kaya Timur Tengah, juga masyarakat negara-negara Eropa yang berbahasa non-Inggris (terutama Prancis), kesemuanya bukanlah orang-orang yang berintensi untuk dapat pintar berbahasa Inggris. Karena, mereka memang merasa tidak membutuhkan itu. Mereka sadar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mandiri dengan tetap mempertahankan identitas bangsanya, tanpa harus mengemis pada negara lain. Mereka memproduksi sendiri kebutuhan mereka secara aktif dan memiliki sendiri aset-aset negara yang penting. Meski tetap terbuka pada investasi asing dan juga kerjasama antar negara (bahkan menjadikannya penting), tapi mereka tidak lantas menggantungkan diri pada itu.

Itulah masalah negara kita. Lihatlah bagaimana kita begitu getol mengirimkan TKI dan TKW ke luar negeri, dengan harapan membawa devisa sebanyak-banyaknya pada negara, bahkan sampai rela disebut sebagai ‘bangsa budak’. Mereka yang dikirim itu, seringkali tidak memiliki ketrampilan yang memadai, kecuali ya bahasa asing itu tadi. Lihat sendiri, bagaimana hasilnya. Jangankan di tingkat lapisan masyarakat bawah hingga karyawan perusahaan swasta. Bahkan pemerintah kita pun punya banyak hutang pada negara-negara barat, yang konon belum bisa lunas sampai anak cucu kita. Cukup sudah simbol ketergantungan kita pada bangsa lain.

Saya menulis ini bukan karena anti-bahasa Inggris, atau malas mempelajarinya (alhamdulillah, kemampuan bahasa Inggris saya masih di atas rata-rata orang Indonesia), atau bahkan menganggapnya tidak penting. Bahasa Inggris itu penting, sangat penting bahkan. Tapi tidak kemudian lantas menjadi pelajaran utama dalam kurikulum pendidikan Nasional. Kita hendaknya menjadikan bahasa Inggris itu selevel dengan bahasa-bahasa lainnya, yaitu dengan memberikannya hanya jika dibutuhkan. Misalnya, bahasa Inggris dijadikan setingkat dengan pelajaran sosiologi atau kimia di SMA, atau dengan kata lain menjadi pelajaran pendamping. Bagi mereka yang merasa butuh bahasa Inggris lebih dalam – untuk bekerja atau mendapat beasiswa misalnya – dipersilahkan mengikuti kursus-kursus di luar sekolah.
Tapi, semua ini hanya dapat terlaksana kalau kita sudah dapat melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bangsa barat. Sayangnya, kita nampaknya belum sampai ke level itu. Atau belum mau? 

Kamis, 21 Juli 2011

Aku yang Rendah



Mungkin aku rendah
Aku ingin menggapai buah yang tinggi
Tapi aku rendah
Ataukah hanya merasa rendah ?

Aku bisa menggapai buah itu
Karena aku tinggi
Ataukah hanya merasa rendah ?

Mungkin aku rendah
Aku bisa memakai pijakan
Tapi pijakan itu rendah
Ataukah hanya dirasa rendah ?

Tuhan Menciptakan aku tinggi
Tapi aku butuh pijakan
Aku merasa rendah

Dan buah itu ?

Sesungguhnya buah itu tidaklah tinggi
Hanya aku yang merasa rendah

Senin, 18 Juli 2011

LPI Itu Ide Saya !


Judul di atas bukan berarti saya mengklaim bahwa LPI (Liga Primer Indonesia) yang digulirkan sejak awal tahun 2011 itu adalah hasil pemikiran saya. Saya sangat yakin bahwa kompetisi itu murni idenya berasal dari bapak Arifin Panigoro dan rekan-rekannya sendiri. Maksud dari judul itu adalah bahwa saya pernah memiliki ide serupa, sekitar 12 tahun yang lalu. 

Tepatnya ketika saya duduk di bangku SMP, saya mencoba merancang-rancang sendiri sebuah kompetisi yang profesional bagi Indonesia. Waktu itu konsepnya dari ide saya itu memang sebatas menyamakannya dengan kompetisi-kompetisi yang ada di liga-liga Eropa. Tiap klub mengandalkan dananya tidak dari APBD. Formatnya adalah format kompetisi penuh tanpa pembagian wilayah untuk divisi teratasnya. Saya tidak menyangka konsorsium LPI akan merealisasikan ide saya ini bertahun kemudian. Nama-nama klub yang saya buat waktu itu pun mirip-mirip dengan klub-klub LPI sekarang. Ada Bandung FC, Jakarta FC, Tangerang City, Kediri FC, Inter Semarang, Eastar (Jakarta Timur), Manado Celtic, Minang FC, Raja Aceh FC, Malang United, dsb. (berani sumpah, ini semua saya buat jauh sebelum ada LPI, atau sekitar tahun 2000-2005). 

Ketika saya mengetik tulisan ini, PSSI baru saja memilih ketua umumnya yang baru, Djohar Arifin Husain. Bapak yang satu ini sangat erat keterkaitannya dengan kelompok 78, yang merupakan pengawal LPI. Saat ini masih belum digodok, akan seperti apakah format kompetisi Liga Indonesia untuk musim 2011/2012. Terdapat wacana menggabungkan ISL (liga super Indonesia) dengan LPI, yang tentu saja digulirkan oleh sang ketum dan jajaran pengurus PSSI yang kini didominasi oleh K-78. Namun wacana ini mendapat pertentangan dari klub-klub perserikatan, baik dari ISL maupun divisi-divisi di bawahnya, yang beranggapan bahwa tidak fair bila klub-klub LPI yang baru dibentuk, langsung berada di divisi yang lebih atas daripada klub-klub yang telah berjuang sejak lama di belantara liga Indonesia. 

Pada dasarnya saya pribadi juga tak setuju bila LPI dilebur dengan ISL. Saya juga merasa itu tidak fair, karena kasihan klub-klub perserikatan yang berada di divisi-divisi bawah, yang telah lama melalui proses yang panjang dan berliku serta tentunya penuh perjuangan dalam berkompetisi di liga Indonesia. Saya lebih setuju dengan wacana lain yang menyebutkan bahwa klub-klub LPI akan ditempatkan divisi III atau paling bawah. Namun rasanya hal ini sulit terlaksana, mengingat para pengurus PSSI tentu akan membela LPI, dan men-spesialkan mereka. Pemecatan pelatih timnas Alfred Riedl yang diketahui enggan memanggil pemain-pemain dari LPI, dan menggantinya dengan Wim Rijsbergen yang merupakan pelatih PSM di LPI, sudah mengindikasikan kecenderungan itu. 

Kalau begini caranya, apa bedanya pengurus sekarang dengan era Nurdin Halid dulu. Keduanya sama-sama mementingkan kepentingan kelompok sendiri, hanya caranya saja yang berbeda. Lantas mau dibawa ke mana sepakbola kita? Hmm..kalau seperti ini, sepertinya ‘LPI’ bikinan saya jauh lebih baik. Ide saya itu sama sekali tidak bermaksud membuat klub-klub baru, lalu langsung promosi ke divisi teratas tanpa tedeng aling-aling. Ide saya waktu itu hanyalah memprofesionalkan klub-klub Indonesia yang sudah ada alias sekedar membuat mereka nampak lebih keren. 

Ada cerita, suatu ketika teman saya meminta klub bikinannya, yang dia namakan Shadow Boys, dimasukkan ke ‘LPI’ saya (maklum, waktu itu kami masih remaja labil, jadi bercandanya masih aneh-aneh seperti anak kecil). Lalu apa yang saya katakan pada teman saya itu? “Tapi Shadow Boys mulainya dari divisi paling bawah ya, soalnya mereka kan klub baru, gak fair dong kalau langsung aku taruh di Divisi Utama,”.. Kepada para petinggi PSSI, sekedar info, yang bicara barusan itu waktu itu adalah seorang anak ingusan yang masih kelas 2 SMP. Jadi, kalau anda-anda sekalian tetap memaksa klub-klub LPI dilebur dengan ISL, berarti anda kalah sama...

Jumat, 15 Juli 2011

6 Boyband Favorit Lintas Negara


Setelah kemarin nge-profilin 6 Girlband fave gw, sekarang gw giliran mau nge-profilin 6 boyband fave gw. Lintas negara juga so pasti. 

1. M.E (Indonesia)


Gw gak bisa untuk gak naruh ini group sebagai yang nomer satu bagi gw. Boyband yang berdiri tahun 1991 dan baru ngeluarin album perdananya 5 tahun kemudian ini gak cuma ngenalin boyband ke gw, tapi juga ngenalin musik untuk pertama kalinya ke gw yg waktu itu masih anak yg agak autis. Waktu itu tahun 1998, dan gw amat sangat suka sekali banget sama lagu ‘Inikah Cinta’ yang mereka bawain. Itulah lagu pertama yang bisa gw sukain, bahkan sampai niru-niru gerakan dance-nya. Latar belakang sejarah ini nih yg membuat gw menganggap M.E di mata gw udah lebih dari legenda. Oh ya, group ini dulunya anggotanya ada 5 orang, yaitu Dani Saba, Didan, Widi, Fery, dan Irvan, dan bubar tahun 2000 (alias masa eksisnya singkat banget). 

2. F4 (Taiwan)


Kalau yg satu ini kayaknya bakalan banyak yg setuju, khususnya kaum hawa, kalo gw masukin ke dalam 6 besar boyband terbaik sepanjang masa. Sejak tampil keren di serial Meteor Garden tahun 2001, group ini langsung aja jadi populer banget di seantero Asia, dan ngehapus begitu aja hegemoni boyband-boyband Barat. Jerry Yan, Vic Zhou, Vanness Wu, dan Ken Zhu kayaknya boleh disebut sebagai artis-artis yang paling diidolai yang gak ada saingannya pas masa itu. Lagu-lagunya yg ngetop yg sekaligus juga gw demen tuh ada ‘Liu Sing Yi’, ‘Seasons of Firework’, sama lagu daur ulang ‘Cant Help Falling in Love’. Pas masing-masing personilnya pada ngeluarin album solo masing-masing di waktu yg hampir barengan, ternyata semuanya juga sukses berat. Gila nih boyband. Sayang, seiring berlalunya waktu, akhirnya F4 lama-lama hilang juga dari peredaran, dan dua albumnya yg keluar tahun 2006 dan 2007 gak begitu sukses. Tahun 2007 juga, group ini ganti nama jadi JVKV. 

3. Blue (Inggris)


Boyband yang hampir 100 % single-nya enak dan gak ngebosenin. Itulah Blue di mata..eh..telinga gw. Makanya kalau disuruh nyebutin lagu-lagu Blue yg gw GAK suka, itu pekerjaan yg susah bagi gw. Selain itu, group ini juga punya karakter kuat dan khas. Group ini dibikin tahun 2001 dan anggota-anggotanya ada Lee Ryan, Simon Webbe, Duncan James, dan Antony Costa. Sempet bubar tahun 2005 dan membernya pada bikin album solonya sendiri-sendiri (yg ‘sial’nya juga bagus-bagus), rencananya group ini bakal ngeluarin album terbaru tahun 2011 ini. 

4. Westlife (Irlandia)


Salah satu yang dianggap boyband terbaik yang pernah ada. Dah ngeluarin setidaknya ada 10-an album, dan penghargaannya juga dah banyak banget. Dulu gw juga pernah jd ‘korban’ dari kepopuleran group dari Irlandia ini, sampai beli vcd profilnya segala (agak norak kali ya?). Walaupun suka nyanyiin ulang lagu-lagu yg dah pernah ngetop sebelumnya, tapi gimana boyband ini bisa eksis dari tahun 1999 sampai sekarang tanpa putus kayaknya bolehlah dikasih jempol. Anggotanya dulunya ada 5, yaitu Shane, Mark, Bryan, Kian, sama Nicky, tapi si Bryan cabut tahun 2004 buat karir solo. Lagu-lagu mereka yg jadi favorit gw, antara lain ‘Seasons in the Sun’, ‘Uptown Girl’, ‘Unbreakable’, ‘What Makes a Man’, ‘Mandy’, dan ‘You Make me Feel’. Lumayan banyak juga emang. 

5. Boys II Men (U.S.A)


Boyband dengan suara terbaik di dunia! Gak setuju? Terserah, tapi silahkan dengarkan sendiri suara mereka dan bandingkan dengan boyband-boyband lain yang pernah ada di seluruh dunia. Dan saya yakin, anda akan setuju! Tuh, saking kagumnya, bahasa gw berubah jadi formal gitu. Mungkin karena itu juga, group Afro-Amerika ini tetep eksis dari lahir tahun 1988 sampai sekarang. Sempet berlima, tapi kemudian mereka lama berempat dengan formasi : Nathan Morris, Shawn Stockman, Wanya Morris, dan Michael McCary. McCary akhirnya keluar tahun 2003 karena sakit punggung (doi sempet pingin balik tahun 2011, tapi gak jadi). Lagu yg gw favoritkan adalah ‘a Song for Mama’. 

6. UTN1 (Irak)


Penyanyi hasil didikan guru vokal, dengan yang hasil latihan paduan suara gereja, dengan yang hasil doyan tilawah Al Qur’an, bakalan punya ciri karakter vokal dan teknik menyanyi yang beda. Inilah yang gw dapet dari UTN1 alias Unknown to No One. Ha? Irak punya boyband? Mungkin emang agak aneh kelihatannya, secara group ini juga jarang kedengeran di Indonesia. Boyband yg didiriin tahun 1999 ini selain punya suara yang indah, juga kreatif abis. Hampir semua lagu di 4 albumnya adalah bikinan mereka sendiri, dan hebatnya bisa sukses nembus pasar Internasional, termasuk ke negara-negara Eropa. Banyak media yg bilang, ini karena UTN1 bisa nunjukkin wajah Arab dan Islam yang berbeda dari yang selama ini dikirain negatif sama orang-orang Barat. Tadinya group ini punya 5 member yaitu : Akhlad Raof, Shant Garabedian, Hassan Ali, Artin Haroutiounian, dan Nadeem Hamid. Tapi Hamid keluar tahun 2009. Sekarang target mereka adalah bisa masuk ke pasar negeri Paman Sam. 

Selain nama-nama di atas, gw juga lumayan suka sama C21 (Denmark), F4 (India) – namanya emang mirip gitu, sama 2 pm (Korea Selatan)

Kamis, 14 Juli 2011

profil karakter SNM : Ki Sastro


Ki Sastro adalah seorang superhero asal Suriname yang memiliki leluhur dari Jawa. Ki Sastro memiliki kekuatan layaknya dukun-dukun di Indonesia, seperti kemampuan untuk melihat masa depan (cenayang), teleportasi (berpindah tempat), mengirim serangan jarak jauh (semacam santet), dan telekinesis. Bedanya, dia tidak meminta bantuan kepada jin ataupun mahluk gaib lain, melainkan semua kekuatannya bersumber dari dirinya sendiri, tepatnya dari gen yang diturunkan oleh leluhurnya. Ki Sastro baru menyadari kekuatannya ketika dia harus menghadapi jin jahat bernama Flying Dutchman dan dukunnya Raimond, yang hendak menyabotase sebuah kompleks resort pantai pasir putih milik teman Sastro, Benny Kralj. Ternyata kedua mutant itu dibayar oleh seorang mafia bernama Mr.Govinder. Pada saat ini juga Ki Sastro bertemu dengan Linda yang kemudian membantunya. Setelah berhasil menumpas Govinder dan anak buahnya, Ki Sastro bergabung dengan SNM teams.

Sinopsis Biografi Karakter
Pada masa penjajahan Belanda, di daerah Jepara, tersebutlah seorang dukun bernama Soebroto Sawijan. Soebroto terkenal jago menangkap hantu-hantu yang suka menganggu masyarakat di desanya dan desa sekitar. Pada tahun 1890 atau masa awal pasca tanam paksa, Belanda menangkapi para pemuda dan laki-laki Jawa yang masih bertenaga, untuk dikirim ke Suriname guna menggarap perkebunan Belanda di sana. Salah satunya adalah Soebroto. Jadilah kemudian Soebroto beserta istrinya menetap di Suriname hingga beranak-pinak.
110 tahun kemudian, salah seorang keturunan Soebroto yang bernama Rudi Sastrowidjaja, mungkin tidak pernah menyangka bahwa dia akan mewarisi kekuatan dari leluhurnya. Dalam kesehariannya, Rudi adalah remaja yang sangat kebarat-baratan, malas, dan hobi dugem. Dia memiliki sahabat bernama Benny Kralj, anak seorang pengusaha resort wisata yang kaya dan terpandang di ibukota Suriname, Paramaribo. Hal ini sering membuat Rudi minder dan malu mengakui orang tuanya adalah petani Jawa yang miskin.

Benny dan ayahnya tidak tahu bahwa seorang mafia bernama Mr.Govinder hendak mengambil alih usaha milik mereka. Govinder lalu membayar seorang dukun Karibia bernama Raimond, yang memiliki ilmu voodoo tingkat tinggi. Dengan ilmu tersebut, Raimond diminta menteror keluarga Benny dan ayahnya, Paul Kralj, agar merasa tak nyaman dan segera melepaskan usaha resortnya. Berbagai teror terus dilancarkan oleh Raimond, mulai dari bisikan-bisikan hingga penampakan-penampakan yang berpesan agar Paul melepas perusahaan resortnya. Bahkan beberapa kali Paul hampir celaka karena teror itu.
Benny lalu curhat kepada Rudi dan mengatakan bahwa ayahnya hampir menyerah dan ingin melepas saja perusahaannya. Namun Rudi mencoba menenangkan Benny dan berkata bahwa dia akan mencoba membantu semampunya. Suatu malam, Rudi bermimpi bertemu sesosok kakek (yang menyerupai leluhurnya, Soebroto), yang mengatakan kepadanya bahwa dia sebenarnya memiliki sebuah kekuatan tersembunyi di dalam dirinya. Rudi bingung dengan mimpi itu. Hingga suatu hari, saat tengah berkunjung ke rumah Benny, Rudi melihat sebuah bola api meluncur ke arah Benny seperti hendak menyerangnya. Spontan Rudi mengacungkan telapaknya ke bola api itu dan duarrr, bola itu meledak. Benny dan Rudi sama-sama terkejut. Kemudian suatu saat yang lain, Rudi tiba-tiba juga merasakan bahwa dia seperti merasa akan ada yang menyerang Benny lagi. Benar saja, malamnya, sebuah sinar yang lebih mengerikan kembali hendak menyerang Benny. Rudi yang sudah bersiap berjaga-jaga dengan Benny, langsung mencoba melawan sinar itu dan berhasil. Rudi begitu penasaran dengan kemampuannya.
Kemudian di tengah kegalauannya, Rudi yang sedang berada di kamarnya, membayangkan beberapa sinar akan menghantam rumah Benny. Rudi yang berada jauh dari sana ingin sekali menyelamatkan mereka. Rudi kemudian berpikir dan berkeinginan kuat untuk langsung menuju ke sana, hingga pikirannya terpusat ke rumah Benny, dan zepp...dia tiba-tiba sudah berada di depan rumah Benny. Rudi melihat kumpulan sinar itu telah mendekat dan segera melawannya. Kali ini Rudi mengeluarkan kekuatan yang lebih besar dan menang.

Raimond yang merasakan serangan jarak jauhnya berkali-kali gagal, melalui ilmu terawangnya, melihat bahwa Rudi lah yang melakukan semua itu. Berpikir bahwa dia tak akan bisa melawan Rudi secara langsung, Raimond mencoba dengan menyerang keluarganya. Raimond mem-voodoo ibu Rudi hingga terus-menerus mengalami kesakitan. Pada waktu itu Rudi ada di luar rumah. Dokter tak bisa menolong ibunya, dan ayahnya menelepon Rudi. Rudi yang biasanya selalu membantah dan berani melawan orang tuanya itu bergegas ke rumah sakit dengan kekuatan teleportasinya karena merasakan insting yang tidak enak. Sampai di sana Rudi mencoba menyembuhkan ibunya dengan kekuatan yang baru saja dikuasainya, tapi gagal.
Rudi yang marah lalu mencoba menerawang dengan sebuah baskom berisi air, untuk melihat siapa yang tengah menyiksa ibunya. Setelah mengetahui itu Raimond, Rudi langsung berpindah ke markas Raimond dan menantang dukun itu berduel. Rudi kalah telak, karena ilmu Raimond sudah jauh lebih unggul. Raimond mengancam akan tetap menyiksa ibunya apabila Rudi tidak berhenti membantu Benny dan menghalang-halangi usaha Govinder.
Dengan kesal dan sedih, Rudi berjalan sendiri di jalanan yang sepi. Dia kini baru merasakan arti keluarga, dan dia bingung karena harus memilih mengorbankan antara ibu dan sahabatnya. Di tengah kegalauan itu, sebuah mobil menghampirinya, dan ternyata itu adalah Linda pacar SNMan. Linda mengaku bahwa ketika dia tiba di kota Paramaribo itu untuk keperluan bisnis, alat -nya mendeteksi ada seorang mutant yang sangat kuat di daerah itu, dan radarnya mengarah ke Rudi. Linda menawarkan bantuan untuk membantu Rudi mengontrol dan mengoptimalkan kekuatannya. Setelah berdiskusi, akhirnya Rudi menerima tawaran itu.

Dengan bantuan Linda, Rudi berhasil membuat kekuatannya lebih optimal dan berkali lipat lebih hebat. Kemudian dia juga mengubah namanya menjadi Ki Sastro. Mereka lalu  juga berhasil menyembuhkan ibu Rudi. Raimond dan Govinder yang mengetahui perkembangan itu merasa sangat kesal dan khawatir. Akhirnya Raimond mengirim jin terkuatnya, Flying Dutchman, untuk menakut-nakuti para pengunjung di resort-resort dan pantai milik Paul, sembari mengatakan pada masyarakat bahwa keluarga Kralj adalah pembawa sial dan harus segera pergi dari pantai itu atau dia akan terus menghantui para pengunjung.

Para turis mulai meninggalkan daerah wisata itu, dan masyarakat, karyawan, serta pemerintah mulai mendesak Paul untuk segera melepas kepemilikannya atas pantai itu. Di saat Govinder merasa usahanya akan berhasil, Rudi atau kini Ki Sastro muncul dan melawan Flying Dutchman. Duel berlangsung sengit. Ki Sastro terus dihabisi hingga hampir kalah. Dalam kondisi terjepit dan nyaris mati, Ki Sastro kemudian berdoa. Pelan-pelan dia bangkit dan menyerang balik Flying Dutchman. Raimond terus menyalurkan energi kepada jinnya, tapi usaha itu menemui jalan buntu, karena Linda juga membantu Ki Sastro dengan kekuatan pikirannya.
Akhirnya pertempuran dimenangkan Ki Sastro dengan tewasnya Flying Dutchman. Ki Sastro langsung berteleportasi ke markas Raimond dan menemukan dukun bengal itu telah kepayahan lantaran energinya habis untuk menyokong Flying Dutchman. Ki Sastro langsung meringkusnya. Dia kemudian langsung berpindah lagi dan mencegat Govinder yang hampir lari ke luar negeri dengan pesawat. Kedua penjahat itu dan anak-anak buah Govinder dijebloskan ke penjara.
Ki Sastro pun sukses menjalankan misinya, menyelamatkan ibunya dan sahabatnya sekaligus. Usaha Paul Kralj dapat dilanjutkan kembali, dan Rudi kini lebih menyayangi keluarganya. Satu pelajaran lagi bagi Rudi, dia tak lagi minder, bahkan kini bangga sebagai seorang Jawa yang berhasil menyelamatkan pantai Paramaribo dari kehancuran dan dianggap sebagai superhero baru Suriname. Selanjutnya, di samping tetap eksis menjaga keamanan warga Paramaribo, Ki Sastro juga bergabung dengan SNM teams pimpinan SNMan dan Linda yang bermarkas di Indonesia. 

sumber gambar : pariwisata.jogja.go.id

'Kid's Choice' atau 'Choice for Kid' ?


Di sebuah stasiun tv, tiap tahunnya diselenggarakan sebuah ajang penghargaan (award), yaitu memilih artis-artis terbaik Indonesia berdasarkan pilihan dari pemirsa usia anak-anak. Satu hal yang membuat saya prihatin dari ajang ini adalah, daftar nominasi artis-artis yang diberikan oleh panitia untuk dipilih oleh anak-anak itu. Kebanyakan adalah artis-artis dewasa seperti Raffi Ahmad, Agnes Monica, T2, group band-group band dewasa, sampai Cinca...eh..Cinta Laura pun ada. Saya sama sekali tidak mengatakan artis-artis itu jelek atau buruk (saya mengakui mereka adalah artis-artis terbaik di negeri ini dan juga orang-orang yang baik), tapi konteksnya tidak pas kalau mereka yang dijadikan pilihan bagi anak-anak.

Mungkin sudah banyak sekali tulisan yang mengkritisi tentang bagaimana anak-anak Indonesia sekarang seperti kehilangan artis-artis idola yang pas bagi usia perkembangan mereka. Kalau jaman saya kecil dulu, lagu-lagu anak-anak masih sangat marak. Saya yang autis pun masih bisa menikmati ‘Si Komo Lewat’, ‘Lumba-Lumba’, ‘Dakocan’, ‘Dinosaurus’, sampai lagunya Agnes waktu kecil, ‘Yess’. Saya juga masih bisa mengenal dan mengalami, atau setidaknya mengetahui bahwa ada artis-artis anak seperti Trio Kwek-kwek, Meissy, Enno Lerian, Puput Melati, dan yang paling saya suka Ria Enes dan Susan. Anak-anak sekarang ? Masa’ anak-anak nyanyinya ‘Status Palsu’, ‘Teman Tapi Mesra’, ‘Cari Pacar Lagi’, ‘Cinta Gila’, ‘Play Boy’, hingga lagu-lagu yang ada kata-kata ‘selingkuh’-nya. Aduuuuh. Saya dulu masih punya tontonan Donal bebek, Doraemon, Candy-candy, sampai Amigos X Siempre. Anak-anak sekarang ? ‘Cinta Cenat-Cenut’ ? Capek deeeh!!

Ajang yang saya sebutkan tadi, mengadaptasi dari sebuah acara serupa dari suatu stasiun tv khusus anak-anak asal A.S (ngakunya sih tv anak-anak, tapi kartunnya kebanyakan sama sekali tidak mendidik, dengan banyaknya perilaku-perilaku tokohnya yang kadang kasar ataupun nggak sopan, disertai ucapan-ucapan yang tak pantas, dan banyak cerita cinta-cintaan yang gak tepat untuk konsumsi anak-anak). Label yang digunakan adalah ‘Kid’s Choice’. Tapi kesan yang ada justru sebaliknya. Anak-anak sesungguhnya tidaklah bebas memilih, tapi mereka telah diskematisasi dalam pilihan-pilihan tertentu. Dengan kata lain, anak-anaklah yang terpaksa (atau dipaksa) memilih pilihan yang terbatas tersebut. Anak-anak sekarang tidak pernah bisa memilih artis-artis, penyanyi-penyanyi, ataupun film-film yang tepat dan sesuai dengan usia mereka, karena mereka setiap harinya terus dicekoki oleh porsi-porsi tayangan dan acara orang dewasa melulu. Ini namanya bukan ‘Kid’s Choice’, melainkan ‘Choice for Kid’.

Ini adalah salah satu adegan di panggung ajang tersebut tahun 2009.
Inikah acara untuk anak-anak ?
Saya tidak mempermasalahkan apa-apa melainkan begini : Apabila anak-anak didorong untuk memiliki idola orang-orang dewasa, berikut dengan tontonan-tontonan berbau dewasa, maka akan terjadi proses modeling (meniru) dari diri anak-anak tersebut. Usia anak-anak merupakan masa di mana manusia akan cenderung lebih banyak mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang lain di lingkungannya, terkadang tanpa berpikir panjang. Saya sudah melihat dengan mata kepala sendiri banyaknya anak-anak sekarang yang dandanannya meniru artis-artis dewasa, meliputi make up-nya, pakaiannya yang seksi, sampai bergaya bak model. Banyak juga yang sudah suka pacar-pacaran, padahal masih kelas 1 SD.

Di kampung saya sendiri, banyak anak kecil yang sudah suka memamerkan HP, dan juga berpakaian serta mengucapkan kata-kata yang biasa digunakan oleh artis-artis remaja di tv yang sebenarnya itu belum waktunya untuk mereka lakukan. Bahayanya, perilaku-perilaku dan pemikiran yang ditanamkan pada individu di masa kecil, dapat masuk ke kognisi dan pikiran bawah sadar mereka, dan terbawa hingga dewasa. Seringkali anak-anak yang suka berperilaku yang tidak sesuai dengan tahap atau tugas perkembangannya, kemudian akan mengalami hambatan perkembangan. Anak-anak semacam ini akan berpotensi melakukan perilaku patologi (penyimpangan) sosial di kemudian hari. Kalau itu sampai terjadi (dan faktanya sudah banyak terjadi), apa stasiun-stasiun tv itu mau bertanggung jawab ?

Sabtu, 09 Juli 2011

6 Girlband Favorit Lintas Negara


Entah kenapa dari dulu gw lebih suka sama group vokal daripada group band. Group vokal ini tentu termasuk boyband, girlband, atau group nasyid. Gw dah kenal boyband sejak muncul yang namanya M.E, BSB, sampai Boyzone. Setelah itu gw sempet ngefans juga sama Westlife dan F4. ‘Ngondek’ ? Ya gak lah, yang gw sukai dari mereka tuh lagu-lagunya. Kalo girlband, gw juga suka mantengin mereka di layar kaca, hehe. Dan sebagai cowok, kalo disuruh milih gw jelas lebih suka girlband. Nih, gw kasih tahu urutan girlband-girlband favorit gw dari dulu sampe sekarang, dari berbagai negara :

1. M2M (Norwegia)

M2M is the best girlband ever for me. Group ini digawangi sama dua orang cewek dari Norwegia, Marion Raven dan Marit Larsen. Meski cuma berdua, kreativitas mereka patut diacungin jempol. Hampir semua lagu-lagunya diciptain sendiri. Dah gitu mereka juga pinter mainin berbagai alat musik, plus suara yang merdu banget dan enak didenger. Lagu pertama mereka tahun 1999 yang jadi soundtracknya Pokemon, ‘Dont say you love me’, sukses berat. Kalo gw sih paling suka lagu ‘Pretty Boy’, ‘Everything’, sama ‘the Day you went away’. Sampai tahun 2002, mereka dah ngeluarin 2 album Internasional dan ngeraih banyak penghargaan. Mereka juga sempet ke Jakarta tahun 2000 kemarin. Gw nyayangin banget waktu mereka mesti bubar tahun 2003. Gw sih berharap mereka bisa gabung lagi dan ngeluarin lagu baru lagi, coz lagu-lagu mereka selalu easy listening dan gak ngebosenin. 

2. RSD (Indonesia)

Dari negeri sendiri, sebenernya banyak juga girlband favorit gw, mulai dari Manis Manja, Ratu (zamannya Pingkan dan Mulan), sampai Kalifa. Tapi yang paling gw suka dari semuanya adalah Rida Sita Dewi, atau biasa disingkat RSD. Group ini didiriin tahun 1994 sama Ajie Soetama dan Adi Adrian, dan personelnya ada 3 orang : Rida, Sita Nursanti, Dewi Lestari. Sejak berdiri sampai bubarnya tahun 2003, RSD dah ngeluarin 4 album, termasuk yang terbaik yaitu album ‘Bertiga’ (1997) dan ‘Satu’ (1999). Lagu-lagunya yang paling gw suka adalah ‘Kusadari’ sama ‘Kepadamu’. Gw suka sama girlband ini, soalnya lagu-lagunya enak, terus para personilnya juga terkesan ‘low profile’ alias gak ‘neko-neko’. 

3. Morning Musume (Jepang)

Group dari negeri sakura ini punya sistem yang beda sama girlband-girlband lain. Mereka pakai sistem kayak sekolahan gitu, di mana setiap tahun-tahun tertentu bakal ada member yang istilahnya ‘diluluskan’, terus ada orang lain yang masuk jadi member baru. Sistem ini dah berlaku dari group ini didiriin tahun 1997 sama produser Tsunku, sampai tahun 2011 ini. Sistem ini bisa dinamai juga ‘Hello Project!’. Gak kurang dari 29 orang pernah jadi anggota group ini, dan 6 orang pernah jadi leader alias kaptennya. Pas gw nulis tulisan ini, leadernya adalah Ai Takahashi dan jumlah personilnya ada 9 orang. Sampai sekarang Momusu dah ngeluarin 10-an album, dan lagu-lagunya dah gak kehitung lagi jumlahnya. Lagu-lagu yang jadi favorit gw ada ‘Sakura Mankai’, ‘Sexy Boy’, ‘Aruiteru’, sama ‘ManPower’. Kalo member yang paling gw suka tuh si Sayumi Michisige sama Risa Niigaki. 

4. Atomic Kitten (U.K)

Sempet gonta-ganti personil pas awal-awal berdirinya, akhirnya dari tahun 2002 sampai bubar tahun 2008, ini group eksis sama 3 personilnya : Natasha Hamilton, Liz McClarnon, Jenny Frost. Lagunya sih gak banyak-banyak amat, dan yang sukses besar paling cuma ‘Eternal Flame’ sama ‘Tide is High’ (dan dua lagu ini juga yang jadi favorit gw). Tapi dibandingin sama girlband Inggris lain, kayak Spice Girl atau Girls Aloud, gw lebih suka group yang satu ini. Sebenernya gak tahu juga sih kenapa kok bisa suka, ya...suka aja (Gajebo.com). 

5. Play (Swedia)

Girlband dari Skandinavia lain yang gw suka adalah Play. Group ini sebenernya dah lama berdiri, dari tahun 2001. Waktu itu personilnya ada 4 : Faye Hamlin, Anais Lameche, Rosanna Munter, dan Anna Sundstrand. Tapi habis banyaknya bongkar pasang personil di jalan, saat ini group ini punya 3 personil, yaitu si Anais yang masih bertahan, plus Sanne Karlsson dan Emelie Norenberg. Member favorit gw, Faye, baru keluar 2010 kemarin. Dua lagu yang paling gw suka adalah ‘Us Against the World’ (pas mereka masih awal-awal berempat), dan ‘Famous’. 

6. f (x) (Korea Selatan)

Sama dengan Indonesia, sebenernya gw juga suka beberapa girlband Korea, contohnya SNSD dan Kara. Tapi gw lebih milih f(x) sebagai yang paling, karena masing-masing personilnya punya karakter khasnya sendiri-sendiri. Ada Amber si rapper tomboy, Sulli yang imut dan punya bagian bait solo yang unik dalam setiap lagu f(x), Krystal yang suaranya khas, Victoria si dancer yang dewasa, and Luna yang vokalnya bagus banget. Soal lagu, hampir semua single-nya f(x) gw suka, terutama ‘Nu ABO’ dan ‘Hot Summer’. Buat info aja, group ini baru berdiri 2009 lalu dan satu manajemen sama SNSD dan Super Junior di S.M entertainment. 

profil karakter SNM : Linda (bag.1)


Linda diceritakan sebagai istri dari tokoh utama cerita ini, yaitu Joko alias SNMan. Linda dan SNMan membentuk SNM teams, bersama 4 superhero Indonesia lainnya. Linda adalah mutant yang memiliki kekuatan telepati (membaca pikiran orang lain) dan telekinesis (menggerakkan dan memindahkan benda dari cjarak jauh dengan kekuatan pikiran). Selain itu, Linda juga mampu menghipnotis orang lain secara cepat, dan juga bisa terbang (ditopang oleh kekuatan telekinesisnya). Di luar aktivitas superheronya, Linda adalah wanita yang cerdas, tegar, dan senang berpetualang. Dia memiliki sebuah perusahaan tekstil bernama PT.Elbise. Dalam cerita seri SNM yang meliputi kisah-kisah dari begitu banyak karakter ini, porsi Linda tidak terlalu banyak muncul, selain dalam konflik-konflik yang melibatkan SNMan atau SNM teams. 

Sinopsis Biografi Karakter
Linda adalah anak dari seorang saudagar kayu di Gunung Kidul yang juga menguasai sejumlah sumber air di daerah tersebut, bernama Soegondo. Hal ini menjadikan Soegondo sebagai orang yang terpandang di sana. Akan tetapi Linda dan keluarganya bukanlah orang yang sombong, dan bahkan Linda kecil banyak berteman dengan anak-anak kampung sekitarnya, termasuk Joko Ahmadi yang menjadi sahabat terdekatnya.
Linda mulai menyadari kekuatan telepati dan telekinesisnya ketika pada umur 7 tahun, dia sering secara tidak sengaja menggerakkan benda yang ditatapnya dan ingin dipindahkannya. Selain itu dia juga sering seperti mendengar kata-kata yang diucapkan oleh ayah ibunya dalam hati. Pada awalnya Linda sering ketakutan sendiri tiap kali setelah kekuatan itu muncul, karena dia khawatir itu adalah perbuatan setan atau jin, ataupun takut kalau dirinya gila. Hal itu membuat Linda remaja seringkali mengurung diri di kamar. Hingga kemudian dia bertemu dengan seorang ustad ahli ruqyah yang menemukan bahwa kekuatannya itu tidak berasal dari mahluk gaib apapun, dan Linda hanya perlu belajar untuk mengendalikannya. Sejak itu Linda terus berlatih untuk mengontrol kemampuannya  tersebut, hingga akhirnya dia mampu menaklukkannya. Selain itu, dia juga sering melakukan relaksasi hingga akhirnya mampu menyalurkan energi dari kekuatannya itu untuk dapat terbang. Ketika membentuk SNM teams, Linda juga meminta bantuan sejumlah ahli untuk membuat alat-alat yang dapat menyokong kekuatannya itu, seperti contohnya Celebral Electro dan Time Path Mnemonic Device. 
Selepas SMP, Linda disekolahkan di Jakarta dan kemudian kuliah di jurusan bisnis di Arkansas State University, Amerika. Sepulang ke Indonesia, Linda mulai hidup mandiri dan dalam beberapa tahun sukses mendirikan sebuah perusahaan tekstil yang cukup mapan. Joko kemudian melamar di perusahaan tersebut, dan baru menyadari bahwa pemiliknya adalah Linda. Linda dan Joko semakin akrab setelah mereka membentuk SNM teams. Pada episode-episode akhir SNM seasons 1, mereka berdua akhirnya menikah. 

Dalam SNM seasons 1, Linda muncul dalam beberapa kesempatan. Di antaranya ketika membantu Ki Sastro menghadapi musuhnya, Flying Dutchman. Linda membantu Ki Sastro dalam membantu mengendalikan kemampuan penerawangannya. Kemudian dia juga yang menolong Butet untuk keluar dari tekanan ekonomi dan sosial yang tengah dihadapinya. Butet yang tengah menghadapi masalah keluarga dan keuangan kemudian meminta tolong kepada Linda untuk membantunya. 
Salah satu peran penting Linda di seasons 1 adalah ketika membantu the professors (kelompok empat orang profesor yang biasa membantu para mutant protagonis) untuk menemukan kelompok superhero wanita Fragnance Peach, yang waktu itu menghilang dari umum. Linda menemukan bahwa ternyata mereka tengah dicuci otaknya oleh Queen Flower di sebuah pulau terpencil di Atlantik, untuk dijadikan pesuruhnya menjalankan misi-misi kriminal. Linda kemudian ikut mengantarkan the professors bersama juga dengan Butet ke pulau tersebut untuk berhadapan dengan Queen Flower dan anak buahnya, Clawsia. Misi tersebut berhasil dan Fragnance Peach akhirnya berhasil diselamatkan. Dengan kekuatan hipnotisnya, Linda mengembalikan memori serta kesadaran mereka. 
Selain itu, Linda jugalah yang akhirnya mempertemukan Joko/SNMan dengan ayah dan ibu kandungnya yang asli, yang telah terpisah dengannya sejak dia bayi. Dengan bantuan alat time path mnemonic device, Linda berhasil mencegah SNMan yang waktu itu nyaris membunuh ayahnya sendiri, Yster, dalam sebuah pertarungan.  Waktu itu Joko dan Yster belum saling tahu bahwa mereka sebenarnya adalah bapak-anak. Kemudian bersama dengan anak buah Yster, Black Fire, Linda membantu Joko menemukan ibu kandungnya. 

Ingin tahu cerita Linda di seasons 2 dan 3? Tunggu saja lanjutannya. 



sumber gambar : martvelous.deviantart.com (sekali lagi maaf, sy gak bs nggambar soalnya)

Kamis, 07 Juli 2011

11 Nama Klub Sepakbola Teraneh


Berikut ini sebelas klub sepakbola di dunia yang memiliki nama-nama yang akan terdengar aneh, khususnya bagi telinga orang Indonesia :

1. Bodo-Glimt (Norwegia)
        Temannya pintar-glimt 

2. Sedan (Prancis)
        Maaf mas, ini keluaran tahun berapa ya ? Mesinnya masih bagus gak ? (*dealer mode on)

3. Bantu Rovers (Zimbabwe)
        Tim yang gemar menolong sesama.

4. Solihull Moors (Inggris)
        Punyanya pak Sholihin ?

5. Mandiyu (Argentina)
        Yuuuk, biar seger.

6. Paysandu (Brazil)
        Anak ibu sakit? buruan bawa ke paysandu

7. Kirikkalespor (Turki)
        guk! guk!

8. C.F Extremadura (Spanyol)
        Saya mau in main la bola, ta’ye *sambil bawa clurit

9. Negri Sembilan FA (Malaysia)
        Negri satu sampai delapannya mana ?

10. Asti (Italia)
        Pasti timnya cantik.. (????)

11. Real Galau FC (Indonesia)
        Nemu di twitter. Entah siapa yang mendirikan tim futsal ini. Cape deeh..

Rabu, 06 Juli 2011

6 Artis yang Pasti saya Pasang di Film saya


Sekali lagi saya akan mengkhayal lalu mendongeng. Kali ini saya akan membayangkan diri saya adalah seorang produser film yang tengah mencari pemain yang cocok untuk film terbaru saya. Hmm...kira2 siapa saja ya?

1. Lukman Sardi

Saya sama sekali tidak perlu bingung menempatkan putra dari pemusik Idris Sardi ini untuk berperan sebagai apa. Lukman pernah bermain sebagai sopir angkot, kiyai, banci, pembunuh, anak muda gaul, guru, tentara, hingga orang  dengan keterbelakangan mental. Rasanya dia adalah satu-satunya aktor Indonesia saat ini yang bisa memainkan beragam karakter yang berbeda-beda seperti itu, serta bisa menjiwainya dengan begitu total. Itu adalah tipikal pemain film yang saya sukai, sebagaimana Shah Rukh Khan atau Johnny Depp. Maka saya memutuskan bahwa apapun tema film saya, Lukman Sardi wajib ada!

2. Dinda Kanya Dewi

Terlepas dari anda setuju atau tidak, dara kelahiran 5 Februari 1987 ini bagi saya adalah artis terbaik Indonesia saat ini. Perannya sebagai perempuan jahat di sinetron ‘Cinta Fitri’ nampak begitu natural dan berbeda dengan kebanyakan pemeran antagonis di sinetron-sinetron lain yang, maaf, kelihatan kalau dibuat-buat. Begitu memukaunya sehingga itu mungkin menjadi satu-satunya film di mana saya lebih membela tokoh antagonisnya dibanding yang protagonis. Dunia perfilman Indonesia sudah lama merindukan pemain watak yang berintegritas seperti Dinda, dan sudah waktunya pula gadis asal Jakarta ini bermain lebih banyak lagi di film-film layar lebar ketimbang terus berkutat di dunia sinetron televisi. 

3. Ladya Cheryl

Sampai sekarang mungkin dia satu-satunya artis Indonesia favorit saya, sejak pertama kali menontonnya di AADC dulu (dan kini masih menjadi satu-satunya artis – baik Indonesia maupun luar negeri – yang semua filmnya pernah saya tonton). Selain berwajah manis, tapi lebih dari itu, aktingnya sangat total dan berkualitas. Anak kedua dari empat bersaudara ini memiliki kemampuan olah emosi yang sangat baik. Saya tidak kaget ketika film ‘Fiksi’ yang dibintanginya meraih piala Citra tahun 2008, dan filmnya yang lain, Kara  Anak Sebatang Pohon meraih nominasi di Festival Film Cannes, Prancis. 

4. Sandy Nayoan

Bila anda menginginkan film yang jauh dari kesan ‘sinetron banget’, sepertinya aktor bernama lengkap Dwight George Nayoan ini adalah pilihan yang tepat. Aktingnya begitu natural hingga ketika kita menonton adegan yang diperankannya, kita seolah-olah seperti tidak sedang menonton film, melainkan sedang melihat tetangga kita sedang mengobrol.  Tipikal aktor semacam ini yang saya rasa akan dibutuhkan oleh produser-produser di Indonesia untuk membuat sebuah film yang ‘bukan sekedar film’. 

5. Nani Wijaya

Saya belum menjumpai lagi seorang artis yang bisa membuat penontonnya begitu sebal terhadapnya di satu film dan sebaliknya begitu berempati terhadapnya di film yang lain, selain Hj.Nani Wijaya. Artis senior yang satu ini mampu mempermainkan emosi penonton begitu rupa. Selain itu, dedikasinya yang tinggi terhadap dunia perfilman dan sinetron di Indonesia yang telah dijalaninya sejak tahun 1960 patut diacungi jempol. Totalitasnya dalam berakting salah satunya ditunjukkan ketika bagaimana dia tetap mampu menjiwai peran galak sekaligus lucunya sebagai emak di Bajaj Bajuri, walaupun tengah berduka karena kepergian putrinya, Sukma Ayu. 

6. Dwi Sasono

Mungkin lama karirnya belum sepanjang dua aktor pria di atas (Lukman Sardi dan Sandy Nayoan), begitu pula dengan level aktingnya. Tapi satu hal yang penting, suami dari penyanyi Widi AB3 ini memiliki gaya akting gabungan dari keduanya. Di samping bisa memerankan berbagai karakter yang jauh berbeda, aktingnya juga terkesan begitu natural. Salah satu aktor Indonesia yang kemampuannya paling komplet saat ini menurut pandangan saya. 

Selasa, 05 Juli 2011

Seandainya Ms.Karen Jalan-jalan Lagi



Pada awal tahun 2010 yang lalu, rumah saya kedatangan seorang bule dari Amerika, namanya Karen atau biasa dipanggil Miss (Ms.) Karen. Maksud kunjungannya adalah dalam rangkaian penelitiannya terhadap sekolah adik saya. Ms.Karen waktu itu tengah menjalani studi S3-nya di Columbia University dan disertasinya adalah tentang pendidikan Islam di Indonesia, dan salah satu yang menjadi subjek penelitian adalah SD adik saya, Al Azhar 31 Yogya. Kunjungannya ke rumah adalah untuk mewawancara orang tua serta saudara dari adik saya (ya termasuk saya sendiri). 

Pada basa-basi awal sebelum wawancara, Ms.Karen bertanya-tanya mengenai daerah asal ayah dan ibu saya. Ayah saya yang orang Minang hanya mengatakan singkat, dia dari Sumatra. Usai wawancara, ibu saya menyuguhkan empek-empek kepada Ms.Karen. Dia kemudian bertanya, “From where this food from ?” Ibu saya menjawab, “Dari Palembang,” “Where is Palembang?” “In Sumatra.” Mendengar jawaban dari ibu saya itu, Ms.Karen menoleh kepada ayah saya dan berkata, “Oh, so you used to eat this food, right?” Karena ayah saya mengatakan sebelumnya bahwa dia dari Sumatra, Ms.Karen mengira ayah biasa makan empek-empek. “Oh no,” kata ayah saya, “This is from Palembang, South Sumatra. Different from me, I’m from Padang, West Sumatra,” Ms.Karen nampak sedikit bingung. Saya yang melihat kejadian itu, dalam hati hanya berkata, “Jadi begitukah pemikiran orang luar? Satu pulau, jadi budayanya pasti sama? Itu dikatakan oleh orang yang waktu itu sudah hampir setahun di Indonesia. Lalu apalagi dengan yang belum pernah ke Indonesia? Kata iklan : Belum tahu dia!” 

Saya kemudian agak geregetan, dan membayangkan, seandainya Ms.Karen berkeliling lebih jauh lagi di Indonesia, bayangkan apa yang akan dia jumpai. Coba saja misalnya dia jalan-jalan dari Sumatra ujung Selatan sampai ke ujung Utara. Dia tidak hanya akan menjumpai perbedaan antara budaya Sumatra Selatan dengan Sumatra Barat lagi, tapi juga...silahkan hitung sendiri. Atau tidak perlu jauh-jauh, coba dia bandingkan budaya Betawi yang dia temui di Jakarta dengan budaya yang dia temui di Jogja. Atau lebih dekat lagi, coba dia berkeliling Jawa Tengah saja, dan temukan perbedaan aksennya. Entah bagaimana jadinya bila dia sempat melongok sedikit ke Kalimantan, atau Sulawesi, atau Indonesia bagian timur. Barangkali Ms.Karen sudah melakukannya, and I’m sure that she must say, “Oh my God!” (setahu saya, dia belakangan sempat ke Toraja dan Kalimantan). 

Indonesia adalah Negara dengan tidak kurang dari 300 etnis atau suku yang berbeda-beda, dengan lebih dari 700 bahasa dan dialek yang berbeda-beda pula. Saya biasanya adalah orang peragu, tapi kali ini saya yakin 100% bahwa tidak ada Negara lain yang memiliki budaya lokal sekaya itu di dunia ini, lebih dari Indonesia! Bila Ms.Karen berkeliling Eropa, dia baru akan menjumpai budaya yang berbeda ketika dia telah melintasi batas negara. Apalagi kalau dia ke Jepang atau Korea. Atau kalau dia berkeliling Timur Tengah ataupun Amerika Latin, dia akan melihat negara-negara yang berbeda tapi budayanya mirip-mirip. Ms.Karen mungkin juga sudah pusing, melihat berbagai berita dari Afrika sana, di mana dalam satu negara yang baru punya dua etnis yang berbeda saja sudah perang saudara. 

Di negaranya sendiri, Ms.Karen boleh jadi menemui budaya yang beraneka ragam. Tapi budaya A.S itu adalah budaya campuran dari berbagai bangsa dan negara. Sementara budaya-budaya yang ada di Indonesia adalah budaya pribumi asli alias indigenous alias ‘aborigines’. Inilah yang sangat khas dari Indonesia. Sehingga saya geregetan dan ingin sekali Ms.Karen atau juga orang-orang lain dari luar negeri berkeliling Indonesia dan melihat, bahwa inilah negara terkaya di dunia! Dan ini juga yang selalu membuat saya heran : kenapa kita mesti minder sebagai orang Indonesia?